Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terios Blusukan ke Desa "Misterius" Wae Rebo

Kompas.com - 25/05/2016, 18:08 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Manggarai, KompasOtomotif – Dari daerah Ruteng, tim Terios 7 Wonders mengarahkan haluan ke desa “misterius” Wae Rebo yang masih berada di kawasan Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Lokasi desa sangat terpencil, perjalanan ini bukan hanya menantang buat Terios tapi juga menguras fisik anggota tim.

Demi mencapai Wae Rebo, tim harus menjalani rute sepanjang 102 km menuju desa terakhir sebelum Wae Rebo yaitu Denge. Kondisi jalan jauh dari kata mulus, permukaan yang jadi pijakan keempat ban Terios rusak berat.

Tim Terios 7 Wonders/ Rynol Sarmond Desa "misterius" Wae Rebo di Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Julukan Sahabat Petualang buat Terios bukan cuma isapan jempol. Justru SUV yang dirakit di Indonesia ini dirancang Daihatsu buat mengatasi kondisi jalan di daerah-daerah Indonesia. Ganasnya trek menuju Wae Rebo yang dilewati selama 4,5 jam mampu diredam dengan baik.

Di Dange, tim berkordniasi dengan pemandu lokal, Alloysius. Wae Rebo hanya bisa dicapai dengan jalan kaki, sebab itu menuju ke sana harus dipandu. Ada dua pos untuk memudahkan para pengunjung.

Tim Terios 7 Wonders/ Rynol Sarmond Terios 7 Wonders di Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Jalan setapak dengan pemandangan alam, termasuk beberapa sungai kecil menawarkan nuansa beda buat tim. Keramahan penduduk lokal terpancar saat berpapasan dengan tim di trek ini. Setelah selama beberapa jam berjalan, tim sampai di desa Wae Rebo.

"Tidak sembarang menuju Wae Rebo. Tugas sang porter tidak sekadar menunjukan arah, tapi lebih dari itu. Setiba di batas desa, sang porter bakal memberi sinyal dengan membunyikan kentongan sebagai tanda ada tamu. Upacara penyambutan dari tetua adat pun dilakukan sesaat masuk Waerebo," ujar Basius, pengelola home stay di Denge.

Desa Wae Rebo masih memegang teguh pada adat istiadat. Masyarakatnya tinggal di tujuh bangunan unik berbentuk kerucut dan beratap ijuk yang disebut Mbaru Niang.

Arsitektur unik nan trandisional seolah membius para Sahabat Petualang. Bercengkerama dengan penduduk lokal dalam keseharian mereka menjadi pengalaman tidak terlupakan. Momen yang sempat tim rasakan yaitu sejumlah upacara lokal seperti penamaan sang bayi hingga penyambutan keluarga yang lama tidak berkunjung di desa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau