Jakarta, KompasOtomotif – Kondisi cat mobil tentu mempengaruhi penampilan kendaraan. Jika rusak, mobil akan tidak enak dipandang, begitupun sebaliknya. Jadi penting untuk bisa menjaga kondisi cat agar tetap “kinclong”.
Richard Burt, Chief Engineer, Vehicle Operations Manufacturing Engineering, Paint, Ford Asia Pacific, berbagi informasi, terkait dengan gangguan pada cat mobil. Seperti dilansir laman Ruslane.com, Selasa (19/4/2016), setidaknya ada tujuh penyebab yang bisa membuat cat rusak
Pertama, percikan cairan dari tubuh serangga. Ini bisa menyebabkan permukaan cat bisa rusak, karena cairan serangga mengandung asam. Maka dari itu sebaiknya segera bersihkan dengan kain lembut dan simpan mobil dengan benar.
Kedua, ketumpahan cairan bahan bakar minyak (BBM). Ini kerap terjadi saat tangki mobil diisi terlalu penuh. Ketika mengalami hal ini, jangan tunda untuk langsung membersihkannya. Jika dibiarkan, maka BBM akan menyerap ke cat, dan membuatnya pudar.
Ketiga, kotoran burung. Ini biasaya terjadi saat kendaraan diparkirkan di luar ruangan. Kotoran burung mengandung zat asam dan sedikit kerikil halus. Akibatnya, cat mobil akan kusam dan baret halus. Segera bershkan, untuk mengurangi kerusakan berlebih.
Keempat, batu dan kerikil yang terlempar saat kendaraan bergerak. Ini bisa terjadi karena mobil sendiri dan mobil lain ketika berpapasan atau disalip.
Kelima, sidik jari pada permukaan mobil, bisa juga menyebabkan goresan tipis pada cat glossy.
Keenam, abu juga bisa membuat goresan halus pada cat mobil. Jika mobil terkena denu atau abu, sebaknya jangan cuci dengan air sabun. Pasalnya, jika abu akan bercampur dengan sabun dan menjadi zat yang lebih berbahaya untuk cat. Jadi cukup dengan air bersih dan kain halus saja.
Ketujuh, aksesori pencuci mobil (spons, kain, air) yang kotor. Pemilik kendaraan biasanya tidak sadar, saat alat pencucinya sepeti spons jatuh ke lantai, lalu digunakan kembali untuk mengelap mobil. Padahal ketika jatuh, pasir-pasir kecil akan menempel pada spons, sehingga membuat cat mobil tergores.