Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emisi Euro IV, Produsen Mobil Bisa Semakin Efisien

Kompas.com - 11/03/2016, 13:12 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif –
Penandatanganan standar emisi Euro IV kendaraan roda empat, rencananya akan ditandatangani Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2016. Tentunya ini membawa angin segar untuk para merek mobil di Indonesia, terutama yang memiliki pabrik perakitan.

“Pemberlakuan standar emisi yang lebih tinggi seperti Euro IV, penting untuk mendukung pembangunan kesehatan dan lingkungan. Lebih dari itu, bisa semakin mengembangkan industri otomotif itu sendiri, “ ujar I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kepada KompasOtomotif, Jumat (11/3/2016).

Putu melanjutkan, bagi industri otomotif, standar Euro IV akan bisa terus mendorong produsen untuk melakukan ekspor. Lebih dari itu, aturan emisi ini juga akan meningkatkan efisiensi  produksi. Jadi produsen mobil, tidak lagi harus memproduksi dua jenis mesin yang berbeda.

“Efisiensi ini terjadi, karena tidak akan ada investasi ganda lagi. Seperti saat ini, produk yang diekspor dibuat dengan standar Euro tinggi (IV dan V) sementara untuk dalam negeri, dengan standar lebih rendah (Euro II),  seperti yang terjadi selama ini,” tutur Putu.

Namun, lanjut Putu, standar emisi Euro IV, akan dipengaruhi oleh berbagai  faktor, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Maka dari itu diperlukan koordinasi yang baik.

“Faktor-faktor tersebut di antaranya, kesiapan bahan bakar standar euro IV, kesiapan teknologi mesin Euro IV, kesiapan fasilitas laboratorium  uji emisi Euro IV, dan lainnya. Sehingga pemberakuannya harus mengakomodasi unsur-unsur tersebut,” ucap Putu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com