Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2015, Otomotif Grup Astra Melorot Rp 1 T

Kompas.com - 26/02/2016, 07:01 WIB


Jakarta, KompasOtomotif
- Awan mendung yang hinggap di perkenomian Indonesia sepanjang 2015, berpengaruh langsung pada pelaku bisnis. Salah satu raksasa otomotif nasional, PT Astra International Tbk (Grup Astra) menjadi salah satu korbannya, dengan hasil kinerja menurun cukup tajam.

Dalam keterangan resminya, Kamis (25/2/2016) pihak Astra menyatakan, sepanjang 2015 perusahaan menghadapi pelemahan harga komoditas dan penurunan konsumsi domestik, sekaligus meningkatnya kompetisi dari sektor penjualan mobil, serta merosotnya kualitas kredit korporasi yang mengakibatkan penurunan kontribusi di semua segmen kecuali teknologi informasi.

Grup Astra yang menjalin dengan beberapa prinsipal otomotif global, seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, dan Honda (sepeda motor) harus puas dengan laba bersih hanya Rp 7,464 triliun, anjlok 12 persen. Penurunan ini setara dengan kehilangan laba Rp 1,027 triliun di bandingkan periode 2014, yakni Rp 8,491 triliun.

Pasar Melemah

Menurut pihak perusahaan, secara keseluruhan, pelemahan pasar terjadi sepanjang 2015 terjadi karena perlambatan ekonomi. Selain itu, kondisi diperparah dengan pasokan stok mobil yang besar ke diler, memicu perang diskon ketika menyentuh level konsumen. Kapasitas produksi yang berlebih membuat tren negatif terjadi terhadap laba bersih Astra.

Astra Tahun ini merayakan hari jadinya ke 59 tahun.

Bisnis komponen otomotif juga memberikan kontribusi yang lebih rendah, disebabkan oleh berkurangnya volume dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Total penjualan mobil baru pada 2015 tercatat 1.013.000 unit turun 16 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Beberapa merek mobil di bawah naungan Grup Astra, penjualannya tercatat 510.000 unit, juga turun 17 persen. Hasil ini memaksa pangsa pasar Astra berkurang, dari 51 persen (di 2014) menjadi cuma 50 persen. Selama tahun lalu juga, Astra bersama merek-merek mobil naungannya, telah meluncurkan 30 model, terdiri dari 17 baru dan 13 penyegaran (revamped).

Sepeda Motor

Di pasar sepeda motor, Astra yang diwakili PT Astra Honda Motor (AHM) juga mengalami hal serupa. Penjualan sepeda motor baru anjlok 18 persen menjadi 6,5 juta unit pada 2015 lalu. Kinerja AHM juga turun 12 persen, menjadi tingga 4,5 juta unit. Menariknya, meski penjualan turun, pangsa pasar AHM bertambah cukup signifikan, naik dari 64 persen menjadi 69 persen.

Selama tahun lalu, AHM meluncurkan total 18 model untuk konsumennya, terdiri dari 9 baru dan 8 penyegaran.

Sedangkan, dari divisi komponen, laba bersih Astra Otoparts menukik tajam 63 persen, menjadi tinggal Rp 319 miliar. Minimnya permintaan dari pasar original equipment manufacturer (OEM), serta pelemahan rupiah, diklaim jadi penyebab utama. Meskipun, ada sedikit peningkatan pendapatan dari kinerja ekspor dan pasar suku cadang (aftermarket).

Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Grup Astra mengatakan, perusahaan mengalami tantangan bisnis sepanjang tahun 2015 dengan laba bersih sebelum penurunan nilai properti pertambangan batu bara menurun 20 persen menjadi Rp 16 triliun.

"Kami masih bersikap hati-hati terhadap prospek bisnis mendatang, namun dengan didukung kemampuan Perseroan menghasilkan kas yang baik serta neraca keuangan yang kuat, Perseroan terus berinvestasi bagi masa depan, dan siap memanfaatkan peluang dari setiap perbaikan kondisi ekonomi,” ucap Prijono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau