Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina menjelaskan, sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah, bahwa per 1 Januari 2016 semua SPBU yang menjual biosolar sudah berstandar biodiesel B20. Tetapi, belum semua SPBU dan akan merata secara bertahap.
“Biosolar yang kita distribusikan sekarang ini sudah B20. Kita sesuai dengan permintaan pemerintah saja,” ujar Wiandra menjawab pertanyaan KompasOtomotif di Jakarta, Kamis (4/2/2016) malam.
Menurut Wiandra, semakin banyak menggunakan campuran bio, maka nantinya solar akan surplus. Bahkan, kemungkinan besar, Pertamina bisa mengekspor solar ke beberapa negara yang membutuhkan.
“Karena kalau kita lihat dengan komposisi lebih banyak pendapatan daripada pengeluaran, kita akan surplus. Sebab, setelah kita produksi solar, untuk lebih ramah lingkungan dicampur bio seperti yang sekarang ini dijual,” ungkap Wiandra.
Harapannya, kata Wiandra, setelah menjual biosolar B20, emisi gas buang kendaraan mesin diesel menjadi lebih ramah lingkungan. “Memang hasilnya masih belum Euro IV, tetapi setidaknya jauh lebih baik,” kata Wiandra lagi.
Biosolar merupakan BBM hasil campuran Solar dan Biodiesel. Saat ini sesuai dengan mandatori di atas maka yang tersedia di semua SPBU adalah Biosolar B20. Artinya 80 persen solar murni dicampur dengan 20 persen biodisel sehingga dinamakan Biosolar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.