Jakarta, KompasOtomotif - Saat skema kerja sama Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mulai bergulir, semua sektor industri harus meningkatkan ketahanan dan daya saing, tak terkecuali lembaga pembiayaan kendaraan bermotor (
leasing company).
Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menuntut agar para perusahaan multifinance tidak boleh hanya jago kandang.
Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non Bank Firdaus Djaelani mengatakan, perusahaan pembiayaan khususnya kendaraan bermotor di Indonesia sudah cukup besar. Tetapi, dengan adanya MEA, jangan hanya sekedar jago kandang, tetapi harus bisa bertandang atau bersaing dengan perusahaan lain dari luar Indonesia.
"Menurut saya, MEA itu bukan sesuatu yang perlu ditakuti, multifinance Indonesia dibanding negara ASEAN lain paling besar. Tetapi, pertanyaannya dibalik, apakah mampu bersaing dengan negara lain, jawabannya sudah pasti bisa karena sudah menjadi besar di Asean," ujar Firdaus di acara Press Conference Grand Launching Adira Finance Corporate University di Landmark Tower, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Firdaus melanjutkan, kemungkinan besar perusahaan pembiayaan asing untuk masuk ke Indonesia takut. Sebab, semua yang ada di Indonesia sudah besar-besar, dan pemerintah tidak akan terlalu memproteksi terlalu berlebihan. Artinya akan tetap membiarkan masuk ke Indonesia, tetapi cakupannya diperkecil.
Misalnya kita batasi hanya di Jakarta saja, karena agar mudah mengawasinya dan mereka tidak bisa sembarangan masuk ke kota lain," kata Firdaus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.