Berdasarkan data yang diterima KompasOtomotif, Toyota berhasil mengirim 176.737 unit mobil secara utuh (completely built up/CBU) tahun lalu, naik 9,7 persen di banding 2014, yakni 159.750 unit.
Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN, mengatakan, memasuki era perdagangan bebas manufaktur otomotif Indonesia menghadapi tantangan sekaligus peluang.
"Pertanyaannya, bagaimana kita bisa memanfaatkan peluang ini? Peningkatan daya saing menjadi kunci utama menjawab tantangan," kata Warih, di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (15/1/2016).
Tuntutan ini, mutlak dipenuhi mengingat posisi Toyota Indonesia sebagai salah satu basis produksi global untuk kawasan Asia Pasifik. “Tahun 2016 akan menjadi tahun pemantapan pondasi untuk bisa berlari lebih kencang di tahun-tahun berikutnya”, kata Warih.
Kembali ke kinerja ekspor pada 2015, sumbangan terbesar diberikan oleh sedan mini Vios, yang berjumlah 51.545 unit. Peringkat kedua ada Fortuner 42.052 unit, disusul Kijang Innova 14.167 unit, dan Yaris 93 unit.
Sedangkan tambahan ekspor lain disumbangkan oleh model-model lain bermerek Toyota yang diproduksi PT Astra Daihatsu Motor (ADM), sebagai sister company di Indonesia. Tambahan ini disumbang dari, Avanza, Rush, Town Ace/Lite, dan Agya (Wego), yang dijumlah mencapai 68.880 unit.
Sementara itu ekspor mesin utuh berbasis bensin sepanjang 2015 mencapai 44.000 unit, sedangkan mesih utuh berbahan bakar etanol sebesar 7.014 unit. Melengkapi kinerja ekspor Toyota, kendaraan terurai (Completely Knock Down/CKD) mencapai 44.700 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.