Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laporan langsung dari Jepang

Alasan Mengapa Mirai Sulit Hidup di Indonesia

Kompas.com - 29/10/2015, 10:53 WIB
Aris F Harvenda

Penulis

Tokyo, KompasOtomotif - Salah satu model Toyota yang saat ini sedang marak dibicarakan adalah Mirai. Mobil hidrogen andalan tersebut tengah menjadi sorotan karena diproyeksikan jadi mobil ramah lingkungan masa depan.
 
Kecanggihan teknologi yang dimiliki Mirai sangat berperan penting untuk mengurangi polusi udara di Indonesia terutama kota-kota besar. Bahkan dari knalpot bisa mengeluarkan air yang bisa dikonsumsi karena kadarnya aman untuk diminum. Namun sayang model ini sulit masuk Indonesia karena beberapa alasan.
 
"Sebelum perencanaan pengadaan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen dicanangkan pemerintah, maka prinsipal dipastikan tidak bisa memberi izin Toyota Indonesia untuk memasarkan," kata Widyawati Soedigdo, Deputy Director Customer First Toyota Astra Motor, di sela-sela gelaran Tokyo Motor Show, Jepang, Rabu (28/10/2015).
 
Hal lain yang bisa menjadi kendala pemasaran Mirai adalah harga jual yang tinggi. Pertama karena model tersebut masih impor dari Jepang dengan pajak bea masuk yangg tinggi. 
 
Lalu, belum ada regulasi khusus untuk keringan pajak mobil ramah lingkungan di Tanah Air. Sebagai contoh, Prius di Indonesia dijual dengan harga sekitar Rp 500 jutaan. Padahal secara produk mobil tersebut berada di segmen sama dengan Yaris.
 
Dengan begitu bisa dipastikan banderol Mirai akan mahal untuk pasar Indonesia. Padahal di Jepang dijual 7 juta yen atau setara Rp 840 juta, belum termasuk pajak-pajak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau