Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi Toyota Agar Mobil Hidrogen Makin "Mainstream"

Kompas.com - 25/10/2015, 08:20 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Tokyo, KompasOtomotif – Toyota memasang target ambisius buat mobil komersial berbahan bakar hidrogen pertama di dunia, Mirai. Toyota mau 30.000 unit mobil berteknologi fuel cell itu laku per tahun pada 2020.

Skema ini masuk dalam program besar, yakni mengurangi emisi karbon pada 2050. Mirai seperti solusi pamungkas inovasi kendaraan hijau, kemampuannya mengolah hidrogen dan oksigen mampu menghasilkan emisi nol bila dibandingkan mobil konvensional. Toyota telah berinvestasi besar untuk memproduksi produk berteknologi tinggi ini.

Mirai telah meluncur pada Desember 2014, hingga Oktober 2015 sudah 350 unit yang terjual. Penjualan Mirai terbatas untuk Jepang, namun pada Agustus 2015 sudah mulai dibuka buat Amerika Serikat. Rencananya, pada 2016 produksi Mirai bakal ditingkatkan menjadi 2.000 unit, kemudian 3.000 unit pada 2017.

Peningkatan produksi sepertinya jadi hal utama yang bakal dikembangkan, pasalnya Mirai dibuat hand made tiga unit per hari. Mirai hanya diproduksi di Toyota City, Jepang.

“Saat kami pertama kali meluncurkan Mirai, kami mengatakan berada di tahap awal era hidrogen. Angka yang kami sebut hari ini ambisius, tapi itu dibutuhkan agar roda tetap berputar,” kata Kiyotaka Ise, Senior Managing Officer for Toyota Motor Corporation, seperti diberitakan Reuters.

Toyota juga menetapkan target menjual 1,5 juta mobil hibrida bensin-listrik pada 2020. Merek raksasa asal Jepang itu punya pandangan, mobil yang bergerak mengandalkan mesin pembakaran dalam akan musnah ada 2050.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau