Perbincangan yang berlangsung lebih kurang selama satu jam ini belum sampai ke titik penandatanganan kontrak. Namun, Dorna memutuskan agar pada November 2015 mendatang, Pemerintah Indonesia harus sudah menyiapkan yang namanya letter of intent (LOI), masterplan, dan keputusan presiden (keppres).
“Jadi Dorna mengatakan, Pemerintah Indonesia harus menyiapkan semua itu dan ditunggu hingga November mendatang. Karena pada saat itu akan ada sidang umum yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM),” ujar Juru Bicara Menpora, Gatot S Dewa Broto, saat konferensi pers di Kemenpora, Rabu (21/10/2015).
Menurut Gatot, Menpora juga tadi menyatakan bahwa Indonesia sangat sungguh-sungguh ingin menggelar balapan MotoGP di Indonesia. Bahkan, dalam waktu dekat ini akan disusun keppres terkait hal ini karena birokrasi dan aturan Dorna cukup ketat dan rumit.
“Jadi kita butuh payung hukum yang kuat. Maka dari itu, harus keppres dan kami akan semaksimal mungkin memenuhi sejumlah persyaratan yang ditentukan oleh Dorna,” kata Gatot.
Di tempat yang sama, Carmelo Ezpeleta menambahkan, ini adalah kedua kalinya datang ke Indonesia. Terhitung sejak Mei 2015 lalu hingga saat ini sudah banyak keputusan yang didapat, termasuk memberikan tempat kepada Indonesia untuk menjadi salah satu tuan rumah MotoGP 2017 mendatang.
“Masih banyak hal yang harus dilakukan oleh Indonesia dan diharapkan bisa bergerak cepat untuk menyelesaikan persiapan sampai dengan akhir November,” ucap Ezpeleta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.