Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Setelah Dirombak untuk MotoGP, Sirkuit Sentul Jadi Milik Siapa?

Kompas.com - 17/09/2015, 13:11 WIB
Aditya Maulana

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Rencananya, awal tahun depan, Sirkuit Internasional Sentul yang berada di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan dirombak untuk menggelar balapan MotoGP 2017. Biaya renovasinya mencapai Rp 200 miliar, dan uang tersebut diperoleh dari pemerintah. Pertanyaannya, setelah dipugar, Sentul menjadi milik siapa?

Menanggapi hal itu, Direktur Sirkuit Internasional Sentul Tinton Soeprapto menjelaskan, biaya perombakan Sirkuit Internasional Sentul berasal dari dua kementerian, yakni Kementerian Pariwisata serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. Keduanya sudah setuju karena akan sangat menguntungkan, baik dari sisi devisa negara, maupun untuk mengangkat nama Indonesia di mata dunia.

"Meskipun uangnya dari pemerintah, Sirkuit Internasional Sentul tetap milik swasta. Uang Rp 200 miliar itu kan untuk biaya renovasi. Hari pertama MotoGP digelar saja, pemerintah sudah balik modal karena pemasukannya dari segala bidang," ucap Tinton kepada KompasOtomotif melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.

Tinton melanjutkan, sekarang ini bukan masalah Sentul milik siapa, melainkan lebih pada kesempatan menggelar MotoGP di Indonesia. Pasalnya, menurut ayah dari pebalap nasional Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto itu, jika tidak diambil sekarang, maka kesempatan tersebut tidak akan datang lagi.

"Anda bayangkan saja, banyak negara yang ingin menjadi salah satu tuan rumah MotoGP. Jika kita tidak ambil tahun ini, hilang sudah kesempatan besar itu. Bukan hanya MotoGP, kita juga bisa menggelar balapan Formula 1 (F1). Dengan biaya renovasi sebesar itu, kita akan buat Sentul banyak fungsi," katanya.

Sirkuit tandingan

Kabarnya, ada satu pihak yang tidak setuju dengan renovasi Sirkuit Internasional Sentul, dan akan membuat sirkuit baru. Menurut Tinton, jika ada sirkuit baru, maka kesempatan menggelar MotoGP 2017 akan sirna.

"Kalau bikin sirkuit baru lagi, butuh waktu lama. Sedikitnya tiga tahun. Beda dengan renovasi, satu tahun saja cukup. Kalau tiga tahun, kesempatan menggelar MotoGP di Indonesia akan hilang, keburu diambil oleh negara lain," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pujian untuk Putra Prabowo, Gibran: Mas Didit Tokoh yang Bisa Diterima Semua Pihak
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau