Singapura, KompasOtomotif – Asap tebal akibat kebakaran lahan di Sumatera sampai ke langit Singapura. Bahkan tak hanya membuat semacam ”kabut”, tetapi juga memperburuk kualitas udara. Akibatnya, GP Singapura yang akan diselenggarakan 18-20 September 2015 terancam batal.
Kabut asap kebakaran lahan dari Indonesia itu memang berdampak ke negara tetangga. Malaysia juga sudah dirundung langit abu-abu. Berbagai acara yang diselenggarakan outdoor di Singapura juga batal karena asap.
Terbaru, Pollutant Standars Index, pengukuran tingkat polusi udara di Singapura, naik menjadi 222 sejak Senin (14/9/2015). Angka itu adalah yang tertinggi dan melebihi ambang batas 200, dikategorikan sebagai udara yang ”sangat tidak sehat”.
Balap F1
Penyelenggara GP Singapura akan tetap memperhatikan kualitas udara dan menunggu situasi. Jika batal, hajatan besar yang sudah diselenggarakan sejak 2008 itu akan cukup berdampak pada sektor pariwisata setempat.
”Terkait dengan asap dan kabut yang menggangu pengelihatan, kesehatan publik, dan alasan operasional, kami akan bekerjasama dengan instansi terkait sebelum membuat keputusan kolektif sehubungan dengan event ini,” begitu bunyi pernyataan resmi GP Singapura.
Kendati demikian, keputusan puncak tetap akan berujung pada Race Director FIA Charlie Whiting setelah berkonsultasi dengan pebalap dan tim. Tiket sebagian besar sudah terjual, dan jika batal, kerugian akan cukup besar diderita penyelenggara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.