Munich, KompasOtomotif - Fitur pengereman otomatis darurat atau AEB (Autonomous Emergency Braking) yang bekerja dengan bantuan radar, bakal menjadi kelengkapan standar buat mobil-mobil modern untuk mengejar regulasi ketat di Eropa.
Hampir semua produsen asal Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat, punya fitur ini dengan sebutan yang berbeda-beda. Tapi, apakah cara kerja rem otomatis ini benar-benar membantu pengemudi?
Fungsi utama pengereman otomatis yaitu membantu mobil menghindar dari potensi bahaya tabrakan di bagian depan. Auto Motor und Sport membuat rekaman pengetesan yang akan menjelaskan sampai sejauh mana fitur ini berfungsi dengan baik.
Ada lima mobil yang dites, Mercedes-Benz C-Class W205, VW Up!, Nissan Qashqai (X-Trail), Subaru Outback, Mini Cooper S, dan Volvo V 60.
Metodenya sederhana, masing-masing mobil dikemudikan normal. Lalu boneka yang diibaratkan pedestrian (pejalan kaki) tiba-tiba melintas, dari sini akan terbaca seberapa efektif pengereman otomatis menghindari tabrakan.
VW Up! dan X-Trail terlihat drastis mengurangi kecepatan namun tetap saja tidak mampu menghindari tabrakan. Hal yang sama juga terjadi pada merek teraman sedunia asal Swedia, Volvo. Kasus lebih parah dilakukan MINI Cooper dan Mercedes-Benz, keduanya mulai mengurangi kecepatan saat gril “mencium” boneka.
Satu-satunya fitur pengereman otomatis yang berfungsi maksimal ada di Subaru Outback. Auto Motor und Sport memang tidak menjelaskan berapa kecepatan masing-masing model, namun bisa terlihat pengujian dilakukan berkali-kali.
Berikut video hasil pengetesan.