Kehidupan ini sangat indah. Tak semua perjalanan hidup manusia berjalan dengan mulus. Tentu banyak rintangan dan hambatan dalam meraihnya. Kuncinya adalah kesabaran, keteguhan hati, memiliki prinsip yang kuat, jujur, apa adanya, dan selalu melakukan inovasi. Di balik kesuksesan seseorang, ada kisah-kisah mengharukan dan menyedihkan. Semua itu adalah proses yang harus dilalui. Mulai hari ini, Kompas.com menurunkan serial artikel "Success Story" tentang perjalanan tokoh yang inspiratif. Semoga pembaca bisa memetik makna di balik kisah.
Jakarta, KompasOtomotif – Tak ada sukses yang diraih dalam waktu singkat. Terkadang harus ada pembelajaran dari pengalaman, ditambah bekal dari masa lalu untuk bertahan, serta tekad kuat untuk berhasil. Inilah beberapa formula yang harus dilalui hingga akhirnya manusia mampu menggapai impian.
Ini pula yang dicontohkan oleh salah satu sosok sukses di dunia otomotif, Dyoninsius Beti, Executive Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Setelah berjuang menggapai cita-cita dengan merantau, dia berhasil menahkodai Yamaha Indonesia di masa susah sampai menjadi perusahaan besar hingga saat ini.
Berikut petikan penting di akhir pertemuan KompasOtomotif dengan pria yang akrab disapa Dyon itu di kantor Yamaha Indonesia kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Apa pembelajaran dari masa kecil atau orang tua yang berguna untuk saat ini atau selama memimpin Yamaha?
Bapak saya pedagang. Tapi satu hal yang penting dari dia, sekali janji, komitmen harus dipenuhi. Saat kita berkomitmen, kita akan mendapatkan kepercayaan, dan itu harus ada proses. Begitu juga penerapannya pada bisnis. Ini prinisip yang harus saya penuhi.
Momen-momen apa yang paling membahagiakan selama memimpin Yamaha Indonesia?
Yang paling concern, bicara jujurnya, adalah karyawan. Kenapa? Karena perusahaan ini memang investornya jepang. Mereka bisnis oriented, berapa pun investasi, asal menguntungkan bagi dia, ya jalan terus. Kalau nggak untung ya stop. Tapi paling bahagia, saat bisnis growth, akhirnya di satu titik bisa bangun pabrik baru.
Waktu itu kita usulkan dan investornya setuju, karena Yamaha berhasil jualan. Waktu itu saya nggak berani undang SBY, tapi undang pak Fahmi (Fahmi Idris-Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Bersatu). Tapi beliau bilang, untuk ini harus SBY, dan akhirnya beliau datang. Untuk pertama kalinya presiden sampai perhatikan Yamaha Indonesia.
Kebanggaan itu tercermin saat presiden melihat bukan unsur Jepangnya, tapi dia ingin bicara dengan orang Indonesia-nya, hingga akhirnya saya mendampingi presiden untuk menjelaskan ini semua. Ini yang membuat saya merasa bahwa Yamaha sudah menjadi perusahaan Indonesia.
Itu membuat saya bilang, 40 tahun lebih, 20.000 karyawan, hidup bergantung yamaha, mati hidup di sini. Kebanggan kita sebagai satu tim dengan seluruh orang indonesia. Orang jepang gonta-ganti, tapi orang indonesia tetap bertahan. Saya bangga, Yamaha Indonesia bisa memberikan banyak kehidupan untuk orang indonesia berupa lapangan kerja.
Apa keinginan/ mimpi yang saat ini belum terwujud?
Untuk pribadi, anak-anak saya sudah berhasil. Bukan hanya sekolah, tapi saya pikir pengalaman hidup sudah mereka jalani. Saya banyak urusan untuk dealer, perusahaan. Tapi waktu untuk anak saya sendiri kurang. Saya harus membekali anak dengan nilai hidup. Hidup bukan sekedar cari duit saja, tapi harus berguna untuk orang lain. Makan seberapa banyak? Kita pasti mati.
Untuk perusahaan, bagaimana manajemen lokal ini, saya wakil dari stake holder. Banyak anak muda Indonesia yang penuh harapan. Ini perusahaan Indonesia, harus dipimpin orang-orang indonesia. Jepang advisor-nya, memberikan global knowledge, tapi tetap harus pakai local kompetensi. Saya harapkan suatu ketika, Yamaha Indonesia menjadi perusahaan global, dipimpin orang setempat, dan itu bisa terjadi. TAMAT
Kisah selengkapnya:
Melawan Takdir sebagai Anak Pedagang
Pengalaman Di-"bully" Gembleng Dyon Jadi Bos Yamaha
Kisah Berliku Bos Yamaha Saat Bertahan dalam Keterpurukan
Insting Jitu Dyonisius Beti Sembuhkan Yamaha Indonesia dari Sakit
Dyonisius Beti, Aktor di Balik Kesuksesan Yamaha Mio