Jakarta, KompasOtomotif – Harga jual mobil bekas (mobkas) Spin sedang anjlok di pasaran. Meski begitu sebagian pemilik yang tergabung dalam Chevy Spin Indonesia (CSI) tetap bertahan menggunakan MPV kompak Chevrolet itu. Ketua Umum CSI Ian Ananta menjelaskan, sebagian besar alasan anggota membeli Spin bukan karena resale value.
“Wajar, ketakutan orang bisa dimaklumi karena mereka ga tahu bagaimana ‘isinya’ Spin,” komentar Ian tentang penyusutan nilai Spin di pasar mobkas, saat dihubungi KompasOtomotif, Kamis (5/3/2015).
Buat pedagang mobkas, lanjut Ian, kabar penutupan pabrik General Motors (GM) di Indonesia bisa dijadikan cara mendapatkan margin besar dari penurunan harga beli. Tapi buat CSI, Spin “the best value money to buy”.
“Kenyamanan, keragaman fitur yang tidak diiklankan oleh GM Indonesia, harga yang murah, kualitas bahan yang baik, audio yang enak didengar membuat kita tidak berniat menjual,” papar Ian.
Sebelumnya, Rabu (4/3/2015), Sekretaris Jendral CSI Fahriyadin La Hindi mengungkap prediksi, setelah merebak kabar penutupan pabrik, pembeli unit baru bakal terseleksi ke peminat yang benar–benar suka dengan Spin. Calon konsumen yang tadinya sempat mempertimbangkan beli Spin bisa saja mundur teratur.
“Dari teman–teman CSI mungkin hanya 5 persen yang membeli Spin untuk dijual lagi. Sisanya orang yang bertahan lama, mereka tidak pikir beli karena resale value. Karena sebelum membeli sudah ada riset, membandingkan dengan lawan sekelasnya,” kata Fahri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.