Jakarta, KompasOtomotif – Buntut keputusan GM Indonesia menutup fasilitas perakitan Chevrolet Spin pada tahun ini masih panjang. Setelah komunitas Chevy Spin Indonesia menuntut komitmen atas ketersediaan suku cadang, cerita berlanjut ke penjualan mobil bekas (mobkas).
“Pasti turunlah harga jual mobil bekas Spin. Harganya pasti 'nyungsep',” lugas Herjanto Kosasih, Manajer Senior Pemasaran WTC Mangga Dua via telepon kepada KompasOtomotif, Rabu (4/3/2015). Herjanto memperkirakan harga mobkas Spin sangat terpukul, depresiasi bertambah 5 – 10 persen dari biasanya.
“Dari pengalaman yang terdahulu, pasti turun. Spin baru keluar dari dealer harganya sudah menyusut 15 persen, kalau ditambah perkiraan 10 persen berarti sampai 25 persen harga mobkas-nya,” jelas Herjanto.
Di penjualan mobkas, Herjanto bilang rotasi unit Spin memang tidak terlalu bergairah, tak sampai hitungan jari dalam sebulan. Diungkapkan, level kompetisi Spin dengan merek Korea atau Amerika Serikat lainnya. Herjanto juga menyayangkan keputusan GM menutup pabrik di Indonesia, padahal Spin rakitan lokal sudah bisa menghembuskan sedikit angin segar buat meningkatkan kepercayaan konsumen.
“Sekarang penurunan harga itu karena efek kaget, saya belum bisa bilang tahan berapa lama. Tergantung komitmen GM Indonesia tentang suku cadang. Seharusnya ini bisa diredam bila ada jaminan suku cadang. Sampai sekarang belum dilakukan, kalau kelamaan bisa bahaya,” ucap Herjanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.