Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Mirai Dirakit dengan Tangan

Kompas.com - 25/02/2015, 08:40 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Toyota City, KompasOtomotif — Setelah resmi dipasarkan mulai Desember 2014 lalu, Toyota Motor Corporation tetap mengandalkan mekanisme produksi Mirai yang dianggap lama di Jepang. Mobil berteknologi fuel cell itu dirakit perlahan dengan kapasitas produksi hanya tiga unit per hari.

Mirai dirakit di pabrik Motomachi, lokasi yang sama di mana Toyota pernah memproduksi mobil sport Lexus LFA. Mirai diproduksi dengan mekanisme perakitan "hand built" oleh 13 insinyur terpilih Toyota.

"Fasilitas ini memang tidak terlalu canggih. Namun, kami lebih mengandalkan pada keahlian pekerja kami. Ini sama dengan seperti apa yang dimulai Toyota ketika baru beroperasi," kata Akio Toyoda, Presiden Toyota, dilansir Automotive News, Selasa (24/2/2015).

Di sisi lain, jumlah produksi Mirai yang masih kecil mencerminkan tantangan yang dihadapi teknologi baru fuel cell di pasar otomotif global. "Jika dibandingkan pabrik lain, (Mirai) sangat kecil produktvitasnya. Semua dikerjakan dengan manual," kata Mitsuyuki Suenaga, Asisten Manajer Pabrik Motomachi.

Kapasitas produksi yang rendah ini juga berkontribusi pada label harga Mirai yang mahal meskipun terlihat permintaan mulai tumbuh perlahan di pasar. Menanggapi permintaan positif ini, Toyota sudah menyatakan rencananya menambah kapasitas produksinya pada masa depan.

Januari lalu, Toyota menargetkan akan memproduksi 2.000 unit Mirai per tahun mulai 2016 dan bertambah lagi jadi 3.000 unit pada 2017. Ketika Mirai diperkenalkan perdana mulai November, para petinggi Toyota mengaku langsung mengantongi pesanan sampai 3.000 unit.

Tahun ini, hasil produksi Mirai diprediksi hanya 700 unit dan dipasok untuk memenuhi permintaan pasar di Jepang, Eropa, dan AS. Di Jepang saja, inden konsumen sudah tercatat 1.500 unit, menurut data hingga 22 Januari 2015 lalu. Penjualan Mirai di Eropa dan AS baru dimulai akhir 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau