Jakarta, KompasOtomotif - Kabar seputar banyaknya model baru yang mau diluncurkan agen tunggal pemegang merek (ATPM) di tahun ini, langsung berpengaruh pada bisnis mobil bekas (mobkas). Ujungnya, membuat para pebisnis mobkas kesulitan mencari konsumen yang mau menjual mobilnya.
Leovan Widjaja, pebisnis mobkas di Serpong, Tangerang menjelaskan bahwa ada tiga hal yang terjadi awal tahun ini. Pertama, harga mobil baru mulai naik karena siklus pajak yang disesuaikan setiap tahun. Kedua, kondisi di mana para dealer mulai mengurangi diskon mobil baru di awal tahun.
"Ketiga, informasi menyebutkan banyaknya model baru yang mau diluncurkan tahun ini, membuat konsumen menunda pembelian mobil baru," beber Leovan kepada KompasOtomotif, Jumat (20/2/2015).
Akibat penundaan pembelian mobil baru ini, jelas Leovan, membuat para pebisnis mobkas saat ini kekurangan pasokan. Jumlah stok yang sempat menggunung di akhir tahun, kini sudah ludes terjual.
"Saya sudah nanya ke teman-teman lain, memang orang yang mau ganti mobil baru menunda menjual mobil lamanya. Akhirnya, unit-unit mobkas berkurang, sehingga mengerek harga di pasar. Itu sudah hukum ekonomi," beber Leovan.
Dengan naiknya harga mobkas, sebenarnya menjadi waktu yang ideal untuk masyarakat menjual mobilnya. Pasalnya, harga mobil bekasnya akan ditawar dengan nilai lebih baik ketimbang akhir tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.