London, KompasOtomotif - Salah satu kendala yang dihadapi perkembangan mobil berteknologi listrik murni di benak konsumen adalah jarak tempuh yang terbatas. Tapi, Nissan melalui Leaf, mencoba mematahkan "mitos" tersebut.
Produsen otomotif terbesar kedua di Jepang itu membeberkan data yang menarik dalam perilaku pengguna mobil listrik di Eropa. Nissan mengklaim, kalau pengguna Leaf menempuh jarak lebih jauh ketimbang rata-rata pemilik mobil bermesin konvesional yang mengonsumsi bensin atau solar, dilansir Carscoop (11/1/2015).
Perbedaan jarak tempuh antara pemilik Nissan Leaf dan mobil konvensional terpaut sampai 50 persen. Data yang disuguhkan, pemilik Leaf rata-rata mengemudi sejauh 16.588 km, sedangkan pengguna mobil konvensional hanya 10.818 km. Data ini diperoleh dari CarWings yang menghitung jarak telemetrik pada Leaf dan menghasilkan rata-rata daya tempuh 319 km per pekan.
Di Spanyol misalnya, pemilik Nissan Leaf tercatat yang paling jauh jarak tempuhnya, disusul Swedia, Inggris, Norwegia, Italia, Perancis, dan Jerman. Selain itu, pihak peneliti menyimpulkan kalau 89 persen pemilik Leaf lebih sering melakukan pengisian baterainya setibanya di rumah.
Selama empat tahun mulai dipasarkan, Leaf sudah terjual lebih dari 31.000 unit di Eropa, dan 150.000 unit di pasar global. Leaf tercatat sebagai mobil listrik terlaris di dunia saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.