Jakarta, KompasOtomotif – Sudah lama citra merek Suzuki roda empat lebih dikenal di mobil komersial dengan model andalan pikap ringan. Namun sejak kelahiran Ertiga pada 2012 lalu perlahan logo “S” identik pula dengan mobil penumpang.
Head of Dealer Sales SIS R4 Gunardi Prakosa menceritakan, memasarkan Ertiga di Indonesia tidak mudah, sebelum peluncuran terjadi tarik-ulur antara SIS dengan Suzuki Motor Corporation (SMC) tentang harga jual Ertiga di Indonesia. SMC ingin Ertiga lebih mahal dari penguasa low MPV sedangkan SIS R4 mengusulkan harganya sama agar bisa bersaing sebagai pemain baru di segmen.
“Suzuki terkenalnya di mobil komersial, maka perlu edukasi ke masyarakat untuk masuk ke segmen mobil penumpang. Tentu tidak mudah mengirimkan produk dengan harga yang lebih mahal dari kompetitor, maka dari itu diputuskan harga Ertiga sama, itu pun masih ada peringatan dari SMC,” ungkap Gunarto, di Jakarta, Rabu (24/12/2014).
Hasil positif pun dituai kemudian, penjualan Ertiga melejit dan menjadi tulang punggung kedua buat SIS R4 setelah Carry pikap. “Sekarang positioning kami sudah di mobil keluarga sejak Ertiga ditemukan sebagai ‘lebih mengerti keluarga’ ditambah peran media dan sosial media, itu sangat signifikan buat kami,” jelas Gunarto.
Dari bulan ke bulan, lanjut Gunarto, komposisi SIS R4 lebih besar mobil penumpang yakni 53 persen, sedangkan mobil komersial 47 persen. “Artinya dealer yakin kita jualannya mobil penumpang, kalau ini terjadi otomatis SMC akan membantu kami jualan mobil penumpang,” timpalnya lagi.
Pada 2015, SIS R4 bersiap menghadapi tantangan pasar. Meski target perusahaan belum diungkapkan, kemungkinan besar bertambah besar sebab beberapa model baru telah disiapkan untuk diluncurkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.