Yokohama, KompasOtomotif - Nissan sudah melakukan hampir semua cara untuk menyukseskan mobil listrik di dunia. Produsen mobil terbesar kedua di Jepang ini juga sudah menelan banyak kritik dari oposisi dan pecinta mesin konvensional menyangkut mimpi perusahaan. Keinginan Nissan menjadikan teknologi mobil listrik ideal untuk masa depan, masih menghadapi tantangan besar.
Leaf memang masih tercatat sebagai mobil listrik terlaris di dunia saat ini, tetapi salah satu penyebabnya adalah langkah perusahaan yang berani menjual dengan harga lebih murah dari sebelumnya. Relokasi produksi untuk Eropa dan Amerika Serikat juga dilakukan perusahaan, termasuk mencari jenis baterai yang lebih ideal untuk digunakan.
2.000 rumah tangga
Beberapa hari lalu, Nissan menggulirkan program penelitian jangka panjang kepada model andalannya, Leaf. Mobil berteknologi listrik murni ini dipinjamkan kepada 2.000 rumah tangga yang tinggal di apartemen selama dua bulan penuh. Program ini tersebar di 10 lokasi berbeda di seluruh Jepang, dilakukan bertahap sepanjang tahun fiskal 2014, yang berakhir Maret 2015 mendatang.
Leaf yang dipinjamkan ini, akan melakukan pengisian ulang baterai memanfaatkan stasiun pengisian dari Toyota, Honda, dan Mitsubishi yang letaknya berdekatan dengan tempat tinggal rumah tangga.
Nissan tidak menjelaskan alasan resmi mengapa melakukan peneltian ini, meminjamkan Leaf secara gratis. Tetapi, 2.000 unit Leaf ini mengingatkan hal sama yang dilakukan BMW dan Mini sebelum meluncurkan mobil hibrida, i3 ke pasar.
Masukan
Sebelum perusahaan bisa menemukan kembali atau membidik segmen baru, dibutuhkan masukan dari konsumen yang menggunakan produk itu. Selain itu, rumors generasi terbaru Leaf sudah dikabarkan akan lebih mengikuti arus, sebagai mobil yang bisa digunakan setiap hari, termasuk orang yang tinggal di apartemen.
Hingga kini, konsumen di kota besar dan tinggal di apartemen yang padat merupakan salah satu segmen yang belum berhasil diraih oleh mobil listrik. Kondisi ruang yang terbatas membuat aksebilitas perawatan dan pengisian ulang mobil listrik lebih sulit dilakukan pemilik apartemen ketimbang rumah. Tes ini sengaja dilakukan di Jepang, mengingat kepadatan tinggi yang ada di sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.