Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaikindo Berharap Paket Kebijakan dari Pemerintahan Baru

Kompas.com - 11/09/2014, 16:15 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Pelaku bisnis otomotif nasional berharap, pemerintah baru Republik Indonesia mampu menyiapkan strategi yang tepat untuk menangkap kesempatan menjadi basis produksi di wilayah Asia Tenggara. Salah satunya, berharap terbitnya paket kebijakan bersifat menyeluruh, agar Indonesia punya daya saing dalam menghadapi era pasar bebas di Asia Tenggara (AEC) mulai 2015.

Kesimpulan ini disampaikan Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito pada acara Obrolan Otomotif Kompas bertajuk "Momentum Bangkitnya Indonesia Baru dalam Industri Otomotif", di FX, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2014).

Noegardjito menjelaskan, perkembangan industri otomotif nasional akan menghadapi persaingan ketat dengan negara tetangga. Jika tidak menjadi basis produksi, maka hanya akan dimanfaatkan negara lain sebagai pasar, karena Indonesia punya penduduk terbanyak.

"Pemerintah yang penting bukan sekedar koordinasi saja, tetapi menciptakan kebijakan yang sifatnya satu paket. Harus ada keputusan 'win-win' baik dari pelaku usaha maupun pemerintah," beber Negardjito.

Arah jelas
Hendri Saparini, Pengamat Ekonomi dari Institute for Development Ecomomics and Finance menambahkan, salah satu alasan mengapa industri otomotif Indonesia selalu di bawah bayang -bayang Thailand, karena tidak ada arah yang jelas yang disiapkan Pemerintah Indonesia.

"Pemerintah tidak pernah fokus pada satu bidang apa yang mau diunggulkan, berbeda dengan Malaysia misalnya yang saat ini lagi fokus mengembangkan industri pariwisata," jelas Hendri.
Otomotif Indonesia sudah mulai begerak sejak 1972, jelas Hendri, menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar devisa negara. Sumber investasi asing yang masuk ke dalam negeri juga terkandung industri otomotif di dalamnya.

"Sekarang ada semangat luar biasa, Indonesia akan menjadi potensi basis produksi di ASEAN, lantas bagaimana Indonesia mau mengambil kesempatan itu," tukas Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau