Mereka punya surat perintah untuk menyita alat perekam milik Sharon Leach, mantan insinyur Ford. Leach berkarir selama 17 tahun di Ford dan baru saja diberhentikan bulan lalu karena terbukti melakukan penyadapan. Ada delapan alat penyadap dari Sansa ditemukan oleh pihak keamanan Ford.
Dari penemuan ini, tak lama kemudian FBI ikut terlibat dan segera melakukan penggeledahan di kediaman Leach pada 20 Juni dan menyita beberapa barang pribadinya, termasuk komputer, flashdisc, dan laporan keuangan.
Barang bukti
Para ahli hukum yang memperhatikan kasus ini menyatakan, langkah FBI langsung melakukan penyitaan karena takut pelaku menghilangkan barang bukti. "Ini menyangkut masalah mata-mata di bidang ekomomi atau rahasia perdagangan, yang sangat jarang melibatkan satu individu saja," jelas Peter Henning, ahli hukum di Universitas Wayne State, Detroit, kepada DetroitNews (24/7/2014).
Ketika coba dikonfirmasi, Leach menolak untuk memberikan komentar. Tapi pengacara mengelak kalau kliennya melakukan hal yang dituduhkan.
"Ini sama sekali tidak ada hubungan dengan budaya mata-mata. Ia hanya mau merekam rapat yang ia hadiri, tetapi tidak tahu bagaimana melakukannya. Sekarang ia merasa terancam karena rekamannya disita," beber Marshall Tauber, pengacara Leach.
Leach kemudian mengaku menggunakan alat perekam itu dan menyatakan mengunakan untuk keperluan rapat yang ia hadiri. Menurut Tauber, Leach sengaja langsung menghapus hasil rekaman setelah ia selesai mendengarkan dan merevisi catatan pribadi.
"Saya fikir Anda tengah menghadapi kekhawatiran terhadap generasi baru dan merasa harus tetap bisa bersaing dengan mereka. Dan mungkin ia (Leach) sudah tidak setajam dulu dan butuh bantuan," beber Tauber.
Saat ini, kasus dugaan mata-mata ini masih diproses oleh Kantor Pengacara AS dan FBI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.