Di masa kepemimpinan, Mulally memutuskan untuk melepas salah satu unit bisnis perusahaan Premier Auto Group, yang mengepalai merek-merek premium, seperti Aston Martin, Jaguar, Land Rover, dan Volvo. Merek-merek ini terus menyedot keuangan perusahaan membuat Ford rela melepaskan semuanya ke penawar terbaik.
Lantas, Ford hanya menyisakan dua merek premium, Lincoln dan Mercury. Tapi, melihat kondisi yang berlangsung saat itu, Mulally juga berniat melepas kedua merek ini, dimulai dengan Mercury pada 2010.
Kini, Bloomberg menyatakan kalau Mulally memang sudah berniat melepas Lincoln 2013 lalu. Tapi, seiring dengan berakhir masa jabatan di Ford rencana ini kemudian pupus. Kini, Mark Fields, pengganti Mulally sebagai Chief Executive Officer mulai 2014. Menariknya, di bawah komando Fields justru ia mencoba meyakinkan perusahaan untuk mempertahankan Lincoln.
Sebelumnya, Mulally membuat Ford menghabiskan dana sekitar 1 miliar dollar AS (Rp 11,8 triliun) untuk merevitalisasi Lincoln. Salah satunya melahirkan dua model baru MKZ dan MKC dan beberapa penyegaran model lain. Miliaran dollar AS lain akan dibutuhkan untuk menyiapkan model-model baru.
Sekarang, apakah Fields akan mengikuti jejak Mulally atau sebaliknya. Apakah Fields mampu meninggalkan jejak lebih baik dari pemimpin sebelumnya? Beberapa pertanda postif bagi Lincoln, mulai nampak seperti membaiknya pasar mobil premium dan pasar di China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.