Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Otomomos akan Menggunakan "Black Box"

Kompas.com - 23/06/2014, 08:20 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Frankfurt, KompasOtomotif - Makin maraknya pengembangan teknologi mobil otonomos (bisa mengemudi sendiri) masih dipandang sebelah mata oleh sebagain orang, karena tingkat keselamatannya. Seiring dengan pengembangannya, kini ada usulan dari produsen mobil asal Jerman yang berniat menggunakan teknologi pesawat terbang "black box" sebagai pelengkap.

Mercedes-Benz dan BMW merupakan dua merek Jerman yang ikut mengembangkan teknologi otomomos, sama seperti yang dilakukan Google. Beberapa teknologi seperti parkir otomatis saat ini sudah bisa dinikmati konsumen. Tapi, teknologi lain seperti bergerak mandiri di jalan tol, menyalip kendaraan lain, atau mengerem mendadak masih bersifat prototipe.

Dengan menggunakan black box, satu mobil otonomos bisa dipantau gerak-geriknya. Selain itu bisa diketahui masalah apa yang terjadi jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan di jalan. Usulan ini saat ini tengah dibahas oleh sejumlah pihak terkait dipandu langsung oleh Pemerintah Jerman.

Jaminan
Mereka berharap bisa menjamin kalau teknologi ini tidak melanggar manufaktur, menyudutkan pabrikan, melibatkan pengacara, advokat, pelaku industri asuransi, terkait dengan regulasi hukum yang berlaku di Jerman. Termasuk merumuskan hal teknis menyangkut pengetahuan dan rangka hukum yang berlaku.

"Apakah mobil harus menggunakan black box, saat ini masih didiskusikan," tukas sumber yang mengetahui pertemuan ini, dilansir Reuters (20/6/2014).

Memang ada fakta yang menyatakan kalau 90 persen kecelakaan di jalan disebabkan oleh faktor manusia. Para insiyur di pabrikan mobil percaya mobil harus diberikan kemampuan lebih untuk intervensi, membantu pengemudi dalam kondisi bahaya, sama seperti komputer membantu pilot ketika mau mendaratkan pesawat.

Tapi, isyu ini sangat sensitif dan banyak mendapat dukungan sekaligus penolakan dari peserta pertemuan. Hukum di Jerman tidak bisa memilah perbedaan kecelakaan, antara mobil yang semi otonomos atau benar-benar tanpa supir. Meskipun secara teknologi, perbedaan ini sangat mendasar, karena ada perbedaan keterlibatan supir di sana.

Untuk memastikan apakah mobil, supir, atau pihak ketiga yang menyebabkan satu kecelakaan di jalan dibutuhkan bukti. Bukti yang bisa digunakan perusahaan asuransi termasuk pabrikan mobil, seperti tingkat kecepatan, sensor dari kamera, dan keterlibatan supir ketika terjadi kecelakaan.

"Kami bisa menciptakan asuransi premium yang dibuat khusus untuk risiko tertentu," jelas Martin Stadler, pelaku asuransi dari Allianz.

Komersial
Di sisi lain, data yang diperoleh dalam satu black box bisa disalah gunakan oleh berbagai pihak. Misalnya, para perusahaan iklan yang bisa menggunakan data sebagai latar belakang aktivitas komersial.

Untuk itu, pabrikan Jerman mengatakan, data mobil otonomos sifatnya akan terbatas. Tapi, langkah ini justru akan membuat perusahaan telekomunikasi dan produsen piranti lunak untuk berhubungan langsung dengan industri otomotif.

"Kami setuju kalau data pribadi merupakan hak pelanggan dan kami tidak punya hak atas itu, meskipun kita menginginkannya. Faktanya, kami sangat serius ketimbang perusahaan lain dalam kesempatan pengembangan industri Jerman di masa mendatang," beber Thomas Weber, Kepala Pengembangan Mercedes-Benz, bulan lalu.

"Pada akhirnya, orang yang terlibat pada data itu, sang supir, harus punya hak penuh atas data yang digunakan," beber Stadler.

Awal Juni ini, Peter Mertes, Wakil Presiden Senior Riset dan Pengembangan Volvo mengatakan, pandangan perusahaan atas teknologi otonomos bukan soal mengumpulkan data pribadi dan menggunakan kembali untuk bisnis. "Visi kami adalah membuat pengemudi lebih aman di jalan," tukas Peter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau