Mobil kota ini dimensinya lebih kecil dari Swift. Celerio dibekali mesin bensin K10B, tiga silinder, 1.0 liter, sama seperti Karimun Wagon R. Bedanya, Celerio sudah ada varian transmisi CVT, sementara Karimun manual saja. Tenaga yang dihasilkan mencapai 68 PS dan torsi 90 Nm. Mobil ini diproduksi di pabrik Hamaraj di Provinsi Rayong, sama seperti Swift.
Celerio merupakan produk dengan desain global karena juga dipasarkan di India, Asia, dan Eropa. Desainnya cukup dinamis dengan bentuk agak oval, berbeda dengan Wagon R yang cenderung mengotak. Dari segi bentuk, Celerio akan "head to head" dengan mobil murah lain yang sudah ada di Indonesia, seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, atau Honda Brio Satya.
Interiornya cukup sederhana dengan tuas perseneling menyatu dengan dasbor. Untuk varian tertinggi, sistem audio sudah 2-DIN "built in" dalam dasbor. Lingkar kemudi bisa dinaik-turunkan sesuai ketinggian pengemudi.
"Kalau pasti iya, kami pasti akan pasarkan karena ini sifatnya politis. Tapi, dari mana kami impor ini yang masih dilihat faktor ekonomisnya," ujar sumber itu.
Bedanya, di India, Celerio dibekali sistem transmisi automated manual transmission (AMT). Transmisi ini diciptakan karena pamor transmisi otomatis masih minim di India. Di India, Celerio diplot menggantikan Alto dan Splash yang tidak lagi dilanjutkan produksinya mulai tahun depan (2015).
Lantas kapan Celerio mau diluncurkan di Indonesia? Sumber itu belum mau mengatakan waktu pasti. "Sebentar lagi, dalam hitungan bulan akan diluncurkan," tutup sumber itu.