Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Dekat dengan Bos Baru Ford, Mark Fields

Kompas.com - 04/05/2014, 16:27 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Sumber inautonews

Detroit, KompasOtomotif - Pekan lalu, pengumuman resmi dari Ford Motor Company, menyatakan, Alan Mulally, Chief Executive Officer (CEO), akan mengundurkan diri. Tapi, nama Mark Fields yang didapuk menjadi penggantinya banyak mengundang mata pelaku bisnis di dunia.

Lantas siapakah Mark? Bagaimana sepak terjangnya di dunia otomotif sampai akhirnya mampu terpilih menjadi orang nomor satu di Ford, terhitung mulai 1 Juni 2014? Berikut ringkasan singkatnya!

Lulusan Harvard
Kesuksesan Alan Mulally, 68, menjadi pemimpin Ford adalah ketika harus melalui krisis keuangan yang terjadi 2008. Ford menjadi satu-satunya prinsipal otomotif asal Amerika Serikat yang tidak gulung tikar. Sementara mitranya, General Motors dan Chrysler harus takluk dan menerima dana bantuan (bailout) langsung dari pemerintah AS.

Cerita Mulally kini sudah lewat. Sudah saatnya, kita fokus pada Mark Fields yang berhasil tampil gemilang dari jajaran eksekutif Ford lain. Para analis menilai, banyak pelaku industri yang mengabaikannya, sampai akhirnya ia menduduki puncak pimpinan perusahaan.

Bahkan, sekarang Bill Ford Junior, Presiden Komisaris Ford, memastikan kalau sosok Mark merupakan yang terbaik bagi perusahaan. Ia mengatakan, dari beberapa prestasinya, salah satu yang terbaik adalah ketika Mark memulai karirnya di industri otomotif.

Sosok Mark mulai mengundang perhatian ketika ia menjabat sebagai Presiden Mazda Motors wilayah Amerika Serikat pada 1999. Kondisi perusahaan (Mazda) saat itu merugi dan kala itu usianya baru 38 tahun, kelahiran Brooklyn, dengan modal sarjana dari Rutgers dan Master (MBA) dari Harvard. Dalam dua tahun, Mark berhasil mengembalikan keuntungan bagi Mazda pada 2001.

Langkah selanjutnya, pada 2002, Mark memilih pindah untuk memimpin salah satu mantan anak perusahaan Premier Automotive Group. Perusahaan ini merupakan bagian dari akuisisi Ford, terhadap Aston Martin, Jaguar, Land Rover, dan Volvo, senilai 12 miliar dollar AS, kala itu.

Meskipun Ford tidak sukses mengelola merek itu, merugi besar,  dan akhirnya harus menjual kembali merek-merek itu dengan angka lebih murah. Tapi,  Mark sempat berhasil mengembalikan uang Ford yang hilang dan mengembalikan bisnisnya dalam jalur yang benar di Eropa.

Kantor pusat
Pada 2005, Mark dipanggil ke kantor pusat dan diminta untuk mengemban tugas, mengembalikan keuntungan pada bisnis di Amerika Utara. Dalam pelaksanaannya, Mark menuntut adanya otonomi mutlak dan melahirkan kampanye "Way Forward". Pada 2006, Mulally berkunjung dan mendapat hasil yang memuaskan. Dalam waktu yang singkat, Mark berhasil mengembalikan keuntungan perusahaan.

"Setiap pekerjaan yang dilakukan Mark, sangat baik diselesaikannya. Ia tumbuh dan berkembang mengalahkan setiap tantangan dan menjadi eksekutif yang paling teruji di pasar. Bahkan, ketika banyak kerguan dan sosok yang meragukannya kini menghargai hasil pekerjaannya," beber Ford.

Kini Mark, 53, mengaku siap. "Anda belajar dari pengalaman. Saya menghabiskan banyak waktu bercermin pada diri sendiri, meskipun terkadang sulit. Seseorang berkata sesuatu dan Anda seperti, 'itu bukan saya'. Anda harus bisa membuag jauh-jauh pikiran itu atau merenungkannya, sambil berfikir 'bagaimana saya bisa menjadi pemimpin yang lebih baik," beber Mark Fields.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau