Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Diskon "Pukul" Laba Otomotif Grup Astra

Kompas.com - 28/04/2014, 18:41 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Raksasa otomotif Indonesia, Grup Astra (PT Astra International Tbk), harus takluk pada ketatnya persaingan pasar di Tanah Air. Buktinya, laba bersih bisnis divisi otomotif periode kuartal pertama 2014, harus turun 9 persen menjadi tinggal Rp 2 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp 2,2 triliun.

Menariknya, meski total penjualan dan pangsa pasar Grup Astra naik, laba perusahaan tetap turun karena perang diskon untuk mengimbangi persaingan di pasar. Selain itu, kontribusi laba bersih Astra Otoparts juga berkurang menyusul menurunnya komposisi kepemilikan saham Grup Astra dari 95,7 persen menjadi 80 persen mulai kuartal kedua 2013.

“Persaingan harga di pasar mobil telah mengurangi penghasilan di sektor otomotif Astra, meskipun volume penjualan meningkat. Kami prediksi peningkatan kompetisi di pasar mobil dan lemahnya harga batu bara akan terus berlanjut pada tahun 2014,” ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Grup Astra dalam keterangan resminya, Senin (28/4/2014).

Uraian
Jika diurai, total penjualan mobil nasional naik 11 persen menjadi 329.000 unit. Grup Astra yang diwakili Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot berhasil naik 12 persen menjadi 173.000 unit. Pangsa pasar juga naik menjadi 53 persen dari tahun sebelumnya 52 persen, mengandalkan peluncuran empat model baru dan lima facelift.

Dari sektor roda dua, penjualan sepeda motor nasional naik tipis 1 persen menjadi 2 juta unit. Astra yang diwakili Honda (Astra Honda Motor) berhasil menaikkan penjualan 4 persen menjadi 1,3 juta unit.  Pangsa pasar yang dinikmati juga bertambah menjadi 63 persen dari sebelumnya 62 persen, berkat peluncuran 7 model facelift.

Sedangkan dari PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan peningkatan volume penjualan, walaupun laba bersih masih turun menjadi Rp 266 miliar. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh penurunan margin manufaktur.

Total
Jika ditotal dari enam lini bisnis inti Grup Astra, yaitu Divisi Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, serta Teknologi Informasi maka perusahaan berhasil mempertahankan peningkatan.

Pendapatan bersih per Maret 2014 mencapai Rp 49,8 triliun, naik 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Sementara laba bersih mencapai Rp 4,7 triliun, mengalami kenaikan 10 persen dari Rp 4,3 triliun. Laba bersih per saham naik sebesar 10 persen menjadi Rp 117 per saham.

Nilai bersih aset Astra Rp 2.197 per saham pada 31 Maret 2014, juga naik 6 persen dibandingkan akhir 2013, yakni Rp 2.073.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau