Toyota Masih Asapi GM dan VW

Keuntungan Toyota juga menebal karena pelemahan nilai tukar yen pada kuartal pertama tahun ini. Bahkan, tiga bulan pertama tahun ini menjadi periode paling menguntungkan bagi Toyota dengan hasil 1,9 triliun yen. Meskipun demikian, persaingan masih ketat karena VW berambisi menyamai penjualan Toyota pada tahun ini dengan mengandalkan penjualan di China dan perbaikan pasar di Eropa.

"Kami berharap Toyota akan mempertahankan posisi pertama di industri ini sampai 2016 atau 2017. Bagi Toyota, jika ingin mempertahankan gelar lebih jauh dari itu, harus menambah penjualan di China," jelas Masatoshi Nishimoto, analis IHS Automotive, dilansir Bloomberg (26/4/2014).

Rintangan
Tahun lalu nilai saham Toyota melesat 60 persen, tetapi redup karena depresiasi yen terhadap dollar AS. Bulan lalu, Toyota sepakat membayar denda 1,2 miliar dollar AS kepada Pemerintah AS karena kasus recall jutaan unit yang terjadi periode 2009-2010 karena kasus akselerasi yang tidak diinginkan.

Akhir kuartal pertama tahun ini, Toyota kembali menggulirkan recall 6 juta unit di seluruh dunia, karena beberapa masalah dan diperbaiki sekaligus. Berbagai rintangan masih terus dihadapi sampai akhir tahun ini.

GM, sebagai rival utama Toyota harus menghadapi kasus recall yang menyebabkan 13 kematian tragis konsumennya. Di bawah pimpinan baru, Mary Barra, GM harus menghadapi cobaan berat tahun ini.

Tahun lalu, GM mencatatkan penjualan 9,71 juta unit, sementara VW (termasuk MAN dan Scania) terjual 9,73 juta unit. Toyota masih memimpin dengan hasil 9,98 juta unit pada 2013 lalu.

Januari lalu, Automotive News Europe memprediksi kalau Toyota akan menembus penjualan 10 juta unit tahun ini, dengan hasil 10,32 juta unit. Bulan lalu, CEO VW Martin Winterkorn, mengatakan, kalau tahun ini perusahaan bisa menembus 10 juta unit, lebih cepat dari prediksi sebelumnya. Artinya, gesekan persaingan antara Toyota dan VW akan semakin memanas mulai tahun ini!