Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi BBM Ideal Nissan Evalia

Kompas.com - 08/04/2014, 07:40 WIB
Jakarta, KompasOtomotif -- Konsumsi bahan bakar menjadi salah satu pertimbangan penting sebelum meminang kendaraan, selain harga dan fungsi. Terlebih lagi saat ini harga BBM non-subsidi cenderung naik. Penggunaan kapasitas mesin yang sesuai dan dilengkapi teknologi terkini tentu mampu memberikan kontribusi positif. Sebab, hal tersebut merupakan tujuan utama pengembangan dari sektor penghasil tenaga.

Salah satu model low MPV yang memiliki mesin teknologi terkini adalah Nissan Evalia. Jantung pacu berkapasitas 1.5L, DOHC, telah dipasangi variabel katup ganda, atau yang dikenal Nissan sebagai dual CVTC. Kelebihannya adalah penyesuaian bukaan katup terhadap kerja mesin. Ketika melaju pada kecepatan rendah maka hanya dua katup yang bekerja pada tiap silindernya. Saat membutuhkan tenaga lebih, maka keempat katup langsung aktif. Karena kerja optimal, sudah tentu penggunaan BBM pun dapat lebih efisien karena tidak terbuang percuma.

Panduan
Teknologi saja tidak cukup jika pengemudi masih berkendara dengan agresif. Sebagai langkah antisipasi dan memberi panduan untuk pengemudi, pada Nissan Evalia tersedia fitur panduan untuk mengoper gigi. Ada indikator yang menyala pada layar MID di panel meter sebelah kiri sebagai informasi untuk menaikkan posisi gigi. Indikator tersebut menyala ketika putaran mesin mendekati torsi maksimal.

Indikator tersebut hanya tersedia untuk varian manual. Sementara untuk versi transmisi matik, perpindahan diatur berdasarkan tekanan pedal gas. Semakin halus proses penambahan tekanan pada pedal gas maka penggunaan bensin bisa lebih ditekan.

KompasOtomotif Hasil pengujian Nissan Evalia varian HWS transmisi manual
Pengujian
Untuk mengetahui seberapa efisien Nissan Evalia berinteraksi di kepadatan Ibu Kota, satu-satunya cara adalah dengan mencobanya. Tolok ukur yang digunakan cukup simpel, yaitu dengan menggunakan bantuan MID yang tertera di panel meter.

Unit yang digunakan adalah HWS versi manual. Rute pengujian adalah Pondok Labu-Palmerah, Jakarta, yang ditempuh pagi hari (berangkat kerja) dan Palmerah-Pondok Labu saat pulang kerja pada malam hari. Pengujian dilakukan selama tiga hari dengan total jarak 108 km.

Hasil yang bisa ditorehkan oleh MPV boxy tersebut adalah 13,8 kpl. Kecepatan rata-rata adalah 19 kpj, yang menandakan kondisi lalu lintas yang dilewati cukup macet. Hasil tersebut didapat dengan menggunakan bahan bakar oktan 92. Penggunaan normal dengan kondisi AC dan head unit menyala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau