Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok : Evaluasi "Mobil Murah" Tidak Menyelesaikan Masalah

Kompas.com - 01/04/2014, 12:22 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Wacana evaluasi program mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) terus bergulir di Indonesia. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang selama ini terkenal vokal akan kemacetan Ibukota, menilai, tidak perlu mengevaluasi program yang sudah bergulir, karena hal tersebut mampu mendorong industri otomotif nasional.

"Kami sepakat untuk membangun industri otomotif nasional, dengan banyaknya komponen lokal yang digunakan itu sudah baik. Tapi, 'jangan jual beras tukar ubi'," tukas pria yang akrab dipanggil Ahok, menjawab KompasOtomotif di Jakarta, belum lama ini.

Maksud Ahok, daripada mengevaluasi mobil murah lebih baik pemerintah pusat membatasi konsumsi bahan bakar bersubsidi di tiga provinsi utama, Jakarta, Tangerang, dan Jawa Barat. "Daripada (dana BBM bersubsidi) Rp 300 triliun terbuang percuma, dan rata-rata 67 persen konsumsi terbesar ada di tiga provinsi utama di Pulau Jawa," beber Ahok.

Kalau sudah dibatasi, konsumsi BBM bersubsidi bisa diatur dengan penggunaan alat Radio Frequency Identification (RFID) pada semua mobil pribadi. Untuk kendaraan komersial masih diperbolehkan mengonsumsi BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau