"Kami sepakat untuk membangun industri otomotif nasional, dengan banyaknya komponen lokal yang digunakan itu sudah baik. Tapi, 'jangan jual beras tukar ubi'," tukas pria yang akrab dipanggil Ahok, menjawab KompasOtomotif di Jakarta, belum lama ini.
Maksud Ahok, daripada mengevaluasi mobil murah lebih baik pemerintah pusat membatasi konsumsi bahan bakar bersubsidi di tiga provinsi utama, Jakarta, Tangerang, dan Jawa Barat. "Daripada (dana BBM bersubsidi) Rp 300 triliun terbuang percuma, dan rata-rata 67 persen konsumsi terbesar ada di tiga provinsi utama di Pulau Jawa," beber Ahok.
Kalau sudah dibatasi, konsumsi BBM bersubsidi bisa diatur dengan penggunaan alat Radio Frequency Identification (RFID) pada semua mobil pribadi. Untuk kendaraan komersial masih diperbolehkan mengonsumsi BBM bersubsidi.