Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Avanzanation Journey 2014 [Timur]

Mengenal Ragam Budaya dan Alam Merauke

Kompas.com - 12/02/2014, 08:20 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Merauke, KompasOtomotif – Di hari kedua, Selasa (11/2/2014), fokus penjelajahan Avanzanation Journey wilayah Timur masih bertualang di Merauke, Papua. Sebelumnya, rombongan telah menyambangi tanah “abu-abu” antara Republik Indonesia dan Papua Niugini, agenda selanjutnya mengunjungi lokasi bersejarah sekaligus menikmati keindahan kota Rusa (julukan Merauke).

Kegiatan dimulai sejak pagi hari, rombongan ambil bagian di iring-iringan karnaval yang digelar sebelum hari ulang tahun Merauke ke-112 pada 12 Februari 2014. Sebagian besar masyarakat tumpah ruah di jalan, keanekaragaman budaya terpampang jelas di “pesta rakyat” yang digelar setiap tahun itu. Menariknya, ternyata penduduk kabupaten terluas sekaligus paling timur Indonesia ini banyak yang berasal dari pulau-pulau besar lain di Nusantara.

“Kaum ini sering disebut “Trans” , artinya penduduk transmigrasi. Mereka sudah ada sejak era 80-an, hasil program perpindahan penduduk di era Presiden Soeharto,” kata salah satu penduduk lokal keturunan Jawa Timur yang tinggal sejak 1987.

Sejarah
Destinasi berlanjut menuju tugu peringatan bersejarah di Tanah Miring yang merupakan lokasi penerjunan pasukan pembebasan Irian Barat (nama sebelum Papua), di bawah komando Mayor Leonardus Benjamin Moerdani. Mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan ini pernah memimpin pasukan gabungan RPKAD dan Kostrad dalam Operasi Naga melawan militer Belanda pada 4 Juni 1962.

Sepanjang penjelajahan, lintas jalur di pedalaman menawarkan beragam kondisi jalan. Mulai dari permukaan aspal “jerawatan” hingga penyempitan lebar jalan. Paket suspensi Avanza memberikan kendali mantap saat gerakan menghindari lubang. Sementara ground clearance 200 mm meyakinkan pengemudi, bahwa bagian bawah mobil tidak akan mentok, saat terpaksa melewati kontur jalan berlubang.

Rombongan Avanzanation Journey sempat melewati jembatan terpanjang di Papua yang dinamai “Tujuh Wali-Wali” atau Maro (berdasarkan nama sungai di bawahnya). Jalur ini menghubungkan antara Merauke dan daerah transmigrasi sebagai penyangga pangan.

Pantai
Setelah sedikit belajar sejarah Merauke dan Papua, perjalanan dilanjutkan namun sengaja dijadwalkan menjelang matahari terbenam. Kali ini tujuannya salah satu objek wisata di Merauke, pantai Lampu Satu, yang terletak di Kampung Buti. Nama uniknya terinspirasi dari mercu suar di pesisir yang menerangi lautan kala malam.

Berbeda dari pantai lain, di sini garis pantai terbentang jauh dan pasirnya rapat sehingga tidak mudah hancur, memungkinkan Avanza “bermain” puas. Saat sore, pemandangan dihiasi perahu nelayan yang tengah beristirahat usai melaut.  Momen ini diabadikan dalam wujud foto. Formasi barisan diatur sedemikian rupa agar hasilnya bisa dijadikan kenang-kenangan manis penjelajahan Avanza.

Sayangnya, awan gelap menutupi sang surya ketika menuju peristirahatan. Keindahan sunset pun tersamar mega. Namun, hari ini tetap terasa sangat istimewa. Tim Avanzanation Journey pun kembali ke penginapan untuk melepas lelah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com