Valparaiso, KompasOtomotif — Dimensi MINI memang mungil, tak ubahnya mobil kecil perkotaan yang sangat populer di negara asalnya, Inggris. Meski kini dibeli BMW Group dan menjadi keluarga besar Jerman, tetap saja mobil yang identik dengan Mr Bean itu menjadi kendaraan ikon Negeri Ratu Elizabeth.
Siapa sangka, di balik bodinya yang mungil tersimpan tenaga dahsyat. Buktinya, ada 11 unit yang terdaftar sebagai peserta Reli Dakar 2014. Di peringkat 10 besar klasemen akhir, enam di antaranya adalah MINI! Yang mencengangkan, podium peringkat I-II-III disabet pebalap MINI, yakni Nani Roma, Stephane Peterhansel, dan Nasser Al-Attiyah.
Mobil off-road
Di reli enduro paling sulit sedunia itu, MINI menyingkirkan mobil-mobil off-road lain berdimensi lebih besar seperti Toyota Hilux, Ford Ranger, SMG buggy, VW Amarok, hingga Renault Duster. MINI benar-benar menghapus kesan bahwa mobil off-road punya darah off-road, bukan darah aspal.
”Jangan salah, motorsport adalah DNA MINI. Sejak lahir di akhir 1950-an, MINI sudah diasosiasikan dengan olahraga balap," tekan Jochen Goller, Senior Vice President MINI.
Pernyataan itu membuktikan bahwa dimensi mungil bukan berarti lemah. Sederet prestasi di ajang adu kecepatan terekam, mulai dari kemenangan tiga kali di Reli Monte Carlo 1960-an, reli-reli kelas dunia lain di era 2000-an, hingga Dakar.
MINI Dakar
Dalam Reli Dakar, MINI punya varian khusus, disebut ALL4 Racing, dibangun dari Countryman John Copper Works. Semua mobil mendapat dukungan penuh dari BMW Group, dan tergabung dalam tim X-Raid. Kombinasi tenaga, ketahanan, dan efisiensi sudah dibuktikan pada ajang Reli Dakar 2011.
Pada tahun kedua keikutsertaan Reli Dakar (2012), MINI ALL4 Racing sudah juara. Bahkan pada 2013, mereka mampu mempertahankan gelar. Bahkan tahun ini, semua posisi podium disabet peserta yang menggunakan MINI.
Distribusi tenaga yang presisi pada sistem penggerak empat roda menjadi kunci kemenangan. Sistem ini secara instan mampu merespons tenaga yang dibutuhkan dalam berbagai kondisi atau benda apa pun di bawah roda. Inilah yang menggaransi traksi maksimal dan kestabilan serta kelincahan, meski menikung dengan kecepatan tinggi.
Centre differential
Kinerjanya berdasarkan pada centre differential elektromagnet dan pendistribusian kekuatan tenaga untuk masing-masing roda, dengan level berbeda-beda, antara as roda depan dan belakang. Sistem elektromagnet ini terintegrasi dengan dynamic stability control (DSC).
Pada situasi normal, lebih dari 50 persen torsi diarahkan pada as roda belakang. Adapun di kondisi ekstrem, torsi bisa dinaikkan 100 persen. Antara keinginan pengemudi dan situasi jalan akan tetap selaras. Kecepatan perubahan distribusi tenaga pun dalam hitungan milidetik!
Sistem ini juga diterapkan pada versi produksi MINI Countryman dan MINI Paceman. BMW Group pun menjamin bahwa aktivitas mengemudi akan jauh lebih menyenangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.