Bandung, KompasOtomotif – PT Toyota Astra Motor (TAM) pantas saja optimistis dengan Grand New Fortuner. Tenaga SUV bongsor yang sebelumnya dikeluhkan konsumen itu dijawab dengan Variable Nozzle Turbo (VNT) yang dilengkapi intercooler. Klaim TAM, tenaganya naik 41 persen menjadi 144 PS dari 102 PS. Juga torsi naik 32 persen jadi 343 Nm dari 260 Nm.
Baiklah, pembuktiannya tidak ada jalan lain, dites! Dan KompasOtomotif berkesempatan menguji besarnya power Toyota Fortuner VNT dalam test drive media di Bandung, Senin-Selasa (10 dan 11 September). Lokasi tes dipilih daerah Lembang dan sekitarnya yang konturnya berbukit-bukit, agar bisa merasakan tenaga Fortuner VNT sesungguhnya.
Kencang Tapi Irit
Pemasangan peranti VNT dan intercooler membuat akselerasi SUV berbobot 1,8 ton itu terasa enteng. Dipacu pada jalan lurus Tol Purbaleunyi, torsi Fortuner VNT transmisi otomatik sudah didapat pada rpm 1.800-2.000. Menyalip kendaraan lain pun tak perlu "ngoyo", cukup dengan menginjak sedikit pedal gas lebih dalam, atau memindahkan tuas transmsi dari “D” ke "3".
Hal yang sama juga bisa dirasakan pada jalanan menanjak dengan sudut kemiringan mencapai 45 derajat. Tenaganya terus menyembur meski diisi empat orang plus barang bawaan di bagasi. Aktivitas yang dilakukan di daerah pegunungan pun lebih menyenangkan.
"Kendala yang banyak dikeluhkan konsumen pada Fortuner lama adalah lemahnya tenaga di putaran bawah. Dengan VNT yang sanggup menyuplai tenaga lewat dinamisnya gerakan nozzle (lubang/ sirip) untuk menghembuskan udara ke turbin, di rpm rendah tenaga sudah besar," ujar Iwan Abdurahman, Head of Technical Support Department TAM.
KompasOtomotif sempat merasakan versi manual TRD Sportivo. Yang ini lebih galak lagi, sehingga dibikin penasaran untuk terus membejeknya tanpa ragu. Tak lebih dari 1.500 rpm putaran mesin 2KD-FTV common-rail diesel injection, torsi maksimal sudah bisa dirasakan. Kebutuhan berakselerasi pun semakin mantap.
Ketika tugas VNT di putaran bawah terpenuhi, selanjutnya intercooler mempertahankan tenaga di putaran atas. Setelah putaran mesin meninggi intercooler mendinginkan udara yang masuk untuk mendapatkan kerapatan molekul udara. Tidak ada leg (jedah), semua putaran mesin dilahap Fortuner VNT dengan santai.
Secara logika, dengan rpm yang tak sempat menyentuh angka 3.000 dan sudah mendapat cukup tenaga, berimbas pada iritnya konsumsi bahan bakar. Meski tidak dites secara riil, Multi Information Display (MID) pada Fortuner VNT menunjukkan konsumsi bbm mencapai angka 10,4 km per liter. Untuk varian manual lebih irit lagi dengan konsumsi bbm rata-rata 11,6 km per liter. Keduanya dilibas dengan kecepatan bervariasi.
Limbung
Hukum fisika tak dapat dihindari. Dengan postur besar dan tinggi, ditambah sekarang tenaganya cukup besar, sedikit ekstra hati-hati dalam bermanuver. Hal itu bisa diatasi dengan pengendalian yang cermat.
Untuk varian TRD Sportivo, potensi limbung lebih sedikit karena sudah mengadopsi sokbreker yang lebih keras. Antisipasi kecenderungan oversteer akan lebih mudah dilakukan. Meski demikian, ayunannya di jalan rata dan bergelombang masih dalam taraf wajar.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, TAM membuat Toyota Grand New Fortuner lebih valuable. Hanya dengan menambah Rp 10 juta dari versi sebelumnya, konsumen sudah bisa menikmati kenyamanan SUV tanpa kehabisan tenaga.
Sebagai urban SUV, Fortuner VNT lebih siap melangkah. Untuk dipakai di perkotaan oke, berpetualang atau mencari pengalaman lebih ekstrim pun ready.