Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Tuna Segar Terhambat Transportasi

Kompas.com - 27/02/2011, 20:35 WIB

KOMPAS.com - Industri pengolahan tuna adalah salah satu yang berkembang di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Setiap harinya, industri pengolahan tuna memiliki permintaan ekspor 1-2 ton tuna segar dari Jepang untuk diolah menjadi sashimi.

Dengan besarnya permintaan, industri ini sebenarnya cukup berprospek. Sayangnya, industri ini mengalami hambatan dalam transportasi. Dampaknya adalah makin besarnya ongkos distribusi produk.

"Kita kirim tuna segar yang sudah dikemas itu dengan pesawat. Tapi setiap kali harus lewat Jakarta, baru bisa ke Jepang. Ini makan waktu dan makan biaya," kata Hartono Tjandrason, direktur PT Nutrindo Fresfood Indonesia saat bertemu Kompas.com dan tin dari WWF, Kamis (24/2/11) lalu. Ia mengatakan kalau tuna segar dikirim lewat Jakarta, ongkosnya total bisa 2,6 dollar AS per kilgramo, sementara kalau dikirim langsung ke Jepang hanya 1,4 dollar AS per kilogram.

Hartono mengungkapkan bahwa hal itu sangat memberatkan. Sementara jika ingin carter pesawat khusus untuk mengirim tuna juga kurang efektif. "Nanti ke sana bawa tuna tapi ke sini pesawatnya kosong," papar Hartono.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Tuna Indonesia, Purwito Martosubroto mengatakan, "Sebaiknya memang diperlukan pesawat yang langsung bisa mendistribusikan tuna ke daerah tujuan, misalnya Jepang."

"Pemerintah perlu mendukung adanya penerbangan langsung," lanjutnya. Sementara untuk mengatasi kerugian karena tak membawa muatan, maka pesawat bisa dibuat multifungsi dengan mengangkut wisatawan.

"Kita kan bisa angkut wisatawan ke Indonesia. Misalnya penerbangan dari Jepang ke Manado, kan ada Bunaken. Sekarang juga ada Morotai yang bagus juga. Bisa juga ke Bali," terang Purwito.

Menurutnya, dukungan transportasi ini adalah hal yang sangat diperlukan bagi industri pengolahan tuna agar bisa berkembang. Pasalnya, transportasi adalah masalah utama industri tuna di Bitung, selain soal listrik.

Mengenai upaya industri untuk kompetitif dalam hal harga, sebenarnya industri di Bitung sudah cukup kreatif. PT Nutrindo misalnya, saat ini juga mengembangkan langsung sashimi dan sushi sehingga bisa jadi value added.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com