Jakarta, Kompas
Pada jumpa pers di Jakarta, Minggu (7/11), manajemen Rio menjelaskan, uji coba akan dilaksanakan pada 16 November 2010 di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi.
”Tentu saja saya excited untuk mencoba mobil F1 karena ketika saya mulai membalap gokar pada usia delapan tahun, cita-cita saya adalah ingin menjadi pebalap F1,” ungkap Rio.
Pada GP F1 di Singapura lalu, ditambahkan Rio, dia diundang ke paddock untuk melihat sistem stir mobil F1 dan lainnya.
”Saya juga pernah ke pabrik F1 Virgin karena jaraknya dari markas Manor hanya sekitar lima kilometer. Di sana saya diukur untuk dibuatkan kursi khusus di F1 Virgin. Jadi, saya sudah diajarkan bagaimana sistem
Dengan uji coba di sirkuit asli F1 dengan melalui seluruh lintasan F1 itu, maka Rio akan tercatat sebagai pebalap termuda yang pernah melakukan tes F1 di sirkuit resmi Federasi Otomotif Internasional (FIA). Pada 2009, juara GP3 Esteban Gutierrez melakukan uji coba yang sama bersama tim Sauber, tetapi saat itu usianya 18 tahun.
Manajer Rio, Piers Hunnisett, menjelaskan, tahun pertama Rio di GP3 sangat memuaskan karena melampaui target awalnya, yaitu masuk di 10 besar. Meski usianya masih sangat muda, bukan tidak mungkin bila Rio bisa diakselerasi untuk segera masuk ke F1. Akan tetapi, memang lazimnya, sebelum ke F1 seorang pebalap mematangkan diri dulu di GP2.
”Balapan F1 itu tantangannya besar. G-force-nya saja 10 kali mobil GP3 sehingga segera setelah diputuskan akan ke F1, latihan fisik buat Rio harus disiapkan. Dari hasil uji coba F1 itu akan dilihat kecenderungan dia ke mana,” papar Hunnisett.
Wakil Presiden Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun mengungkapkan, Pertamina akan terus mendukung Rio, baik jika akan terus berkiprah di GP3 ataupun akan naik kelas ke GP2, bahkan F1.
”Prestasi Rio benar-benar sejalan dengan pemasaran internasional Pertamina. Pertamina juga sudah memproduksi Pertamax Racing dengan nilai oktan 100, yang kami sedang dekati mudah-mudahan bisa digunakan di F1,” kata Harun.