Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Safety Riding" Tak Mengurangi Kecelakaan Motor

Kompas.com - 08/04/2010, 11:18 WIB

AMERIKA SERIKAT, KOMPAS.com - Di Indonesia, seluruh pabrikan motor berlomba-lomba mengampanyekan pelatihan keamanan berkendara (safety riding) untuk mengurangi kecelakaan. Tapi, sebuah fakta kontroversil di Amerika Serikat berhasil dibuktikan bahwa safety riding tak mampu mengamankan pengendara motor (bikers) atau mengurangi kecelakaan.

Penelitian ini dilakukan oleh Highway Loss Data Institute, sebuah afiliasi dari lembaga penelitian Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) asal Amerika Serikat. Disebutkan faktor helm dan sistem pengereman yang memakai teknologi  anti-break-lock system (ABS) justru lebih besar pengaruhnya pada keselamatan berkendara.

"Kami bukan mengatakan bikers tak boleh ikutan safety riding, tapi kita butuh penjelasan lebih realistis dari pengaruh yang diberikan dari sebuah pelatihan," ujar Anne McCartt selaku Senior Vice President IIHS, seperti dilansir autoevolution (7/4/2010).

McCartt menjelaskan, pelatihan safety riding yang dilakukan di beberapa negara bagian belum menghasilkan bukti kongkret seberapa besar keuntungan yang diberikan kepada bikers. Penelitian dilakukan di empat negara bagian, dengan membandingkan perhitungan klaim asuransi yang mewajibkan bikers berusia 21 tahun ke bawah harus mengikuti safety riding.

Hasilnya,  kecelakaan justru meningkat 10 persen dibandingkan asuransi di negara bagian yang tak mewajibkan pelatihan. Wow, cukup mencengangkan bukan.

"Saya pikir hasil penelitian ini membuktikan pelatihan bikers tak menjamin keselamatan seseorang.  Pengendara mutlak mengetahui cara mengoperasikan sepeda motornya, dan safety riding menjadi cara yang tepat untuk seseorang yang baru belajar, tapi tak menjamin," jelas McCartt.

Penemuan ini merupakan salah satu bagian kecil dari penelitian besar yang dilakukan pada penunggang motor di AS. Dalam penelitian membuktikan bahwa fitur rem ABS bisa secara signifikan mengurangi kecelakaan hingga 37 persen dibandingkan motor yang dengan rem konvensional. Dari perhitungan asuransi, motor dengan ABS tercatat klaim asuransinya lebih kecil 22 persen dari motor konvensional.

Nah, apa di Indonesia masih perlu menggalakkan safety riding? Untuk fungsi dan keterampilan, mungkin masih bisa. Tapi, untuk mengurangi kecelakaan fitur keamaanan di motor menjadi hal yang lebih mutlak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau