Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Februari, Harga Daihatsu Naik Lagi

Kompas.com - 22/01/2009, 19:07 WIB

JAKARTA, KAMIS — PT Astra Daihatsu Motor (ADM) hari ini menyatakan akan menaikkan lagi harga mobilnya Februari mendatang. Padahal, sejak Desember dan Januari, Daihatsu sudah dua kali menaikkan harga. Hal itu langsung disampaikan oleh Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra dalam acara Ramah Tamah dengan Media di Jakarta.

Alasan Daihatsu menaikkan harga karena nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat tidak kunjung turun. “Kami tunggu, ternyata tidak turun-turun. Nilai tukar rupiah terhadap dollar ‘anteng’ saja Rp 11.000 lebih/dollar. Padahal, harga produk kami yang sekarang dihitung berdasarkan kurs Rp 9.700/dollar. Sebenarnya, harga harus naik sekitar Rp 20 juta untuk Xenia dan Gran Max sejak Januari lalu,” jelasnya.

Masih  Impor
Ditambahkan, meski Daihatsu yang dibuat di Indonesia sudah menggunakan komponen lokal 80-85 persen, kenyataanya, vendor mereka masih harus menggunakan bahan baku impor. “Akibat yang tidak bisa dihindarkan, harga harus dinaikkan,” tegas Amelia.

Kendati kena pukulan bertubi-tubi, antara lain ketatnya likuiditas dan pemberian kredit serta bunga bank yang tinggi, Daihatsu yakin masih bisa meraih pangsa besar yang makin besar tahun ini. “Kami memprediksi penjualan Daihatsu tahun ini 60.000 unit atau 15 persen dari penjualan kendaraan di Indonesia sekitar 400.000 unit,” jelas Suparno Djasmin, CEO PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).

Tahun lalu, meski membukukan penjualan retail 77.463 unit dan whole sales 78.044 unit, Daihatsu menikmati pangsa pasar 12,9 persen. Peringkat Daihatsu pun naik, dari sebelumnya nomor 4 menjadi nomor 3 tahun lalu dengan menggeser Suzuki.

Daihatsu optimistis pangsa pasarnya tetap tinggi tahun ini karena banyak konsumen menurunkan spesifikasi untuk membeli kendaraan baru. “Akhirnya, konsumen memilih Xenia,” ujar Amelia, apalagi kendaraan yang lebih mahal, terutama impor, harganya naik cukup tinggi sehingga  makin sulit dicapai oleh mayoritas konsumen mobil di Indonesia.

Buktinya, sampai akhir tahun, penjualan Xenia tetap tinggi (begitu juga dengan saudara kembarnya, Avanza). Bahkan, selama 2008, 45 persen penjualan Daihatsu disumbangkan oleh Xenia. Karena itu pula, kini, untuk membeli, harus inden 2 bulan. Dengan akan dinaikkannya lagi harga pada Februari ini, konsumen yang pesan sekarang belum tentu dijamin akan memperoleh unit dengan harga sekarang ini.

Model lain yang dipasarkan Daihatsu, yaitu Gran Max, menyumbang 30 persen, sementara Terios 20 persen. Adapun produk impornya, Sirion, hanya 5 persen.

Produksi & ekspor
Dilaporkan pula, selama 2009, Daihatsu telah memproduksi 217.117 unit. Padahal, kapasitas maksimal pabrik Daihatsu di Sunter, Jakarta Utara, hanya 211.000 unit dengan dua sif kerja. Dengan pencapaian produksi di atas kapasitas maksimal, hal tersebut menunjukkan adanya lembur.

Sebagian kendaraan yang diproduksi oleh Daihatsu dipasarkan dan diekspor dengan merek Toyota, yaitu Rush, Lite Ace, dan Town Ace. Dua terakhir adalah Gran Max yang diekspor ke Jepang dalam bentuk CBU.

Daihatsu juga mengekspor produknya yang dibuat di Indonesia, antara lain Terios CBU dan CKD ke Amerika Selatan. Saat ini, Daihatsu berusaha mengekspor atau memasarkan Gran Max ke Afrika Selatan dan Timur Tengah.

Dengan menciptakan pasar baru tersebut, Daihatsu menargetkan produksinya untuk tahun ini 200.000-211.000 unit. Turun, tetapi tidak banyak!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com