JAKARTA, KOMPAS.com – Jalur Puncak, yang menghubungkan Jakarta dengan kawasan wisata di Puncak, Bogor, Jawa Barat, adalah salah satu rute favorit bagi para wisatawan, terutama saat Mudik Lebaran 2025.
Namun, kemacetan di jalan ini sudah menjadi masalah klasik yang sering kali membuat perjalanan menuju Puncak terasa sangat melelahkan.
Pihak berwenang kabarnya siap melakukan rekayasa lalu lintas berupa sistem buka tutup dan contraflow yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan mempermudah mobilitas pengendara.
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, mengatakan, pihaknya telah memastikan rekayasa lalu lintas dan skenario di jalur Puncak menjelang Lebaran Idul Fitri 2025.
“Saat ini kami ada di Gadog, kami pastikan rekayasa lalu lintas di Gadog untuk skenario pada saat Lebaran ini sudah cukup matang,” ujar Agus, dalam keterangan tertulis (8/3/2025).
Rekayasa lalu lintas berupa one way dan buka tutup sudah diprediksi, melihat kondisi H-7, H-2, hingga H+2 dan H+5 libur Idul Fitri 2025, serta pergerakan yang ada di Pasar Cisarua dan pertigaan Megamendung.
“Tadi saya sudah mendapat pemaparan tentang kondisi H-7, H-2, hingga H+2 dan H+5.
Kondisi lalu lintas sudah diprediksi, kapan akan dilakukan buka tutup, kapan akan dilakukan one way, dan nanti kondisi puncak arus sudah bisa dihitung di Pasar Cisarua dan pertigaan Megamendung,” kata dia.
Korlantas Polri dan Polres Bogor sudah siap mengamankan jika terjadi puncak arus di arah Gadog hingga menuju Puncak.
“Jadi, hari Sabtu ini kondisi cukup lenggang karena bulan suci Ramadhan. Namun, Korlantas Polri dan Polres Bogor sudah siap ketika nanti terjadi puncak arus di arah Gadog sampai ke Puncak,” ucap Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2025/03/09/034100015/rekayasa-lalu-lintas-di-jalur-puncak-akan-berlaku-mulai-h-7-lebaran