Awal 2025, Perusahaan Otomotif Masih Membaca Kondisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki tahun 2025, kondisi pasar otomotif nasional dirasa masih sama seperti 2024. Begitulah yang dirasakan oleh Mazda Indonesia yang mengaku tidak mau terlalu percaya diri atau pesimistis.

Ricky Thio, COO PT Eurokars Motor Indonesia, mengatakan, bulan Januari ini dirasa masih sama seperti 2024. Namun, dia mengaku masih cukup optimistis, karena ke depannya masih akan ada beberapa pameran otomotif.

"Walaupun, di global banyak hal-hal yang aneh, seperti kebakaran dan lainnya. Sebab, sekarang ada apa-apa di global, kita kena dampaknya. Jadi, kalau Januari ini, saya bisa bilang perasaannya masih sama sih," ujar Ricky, saat ditemui di Jakarta, Senin (13/1/2025).

"Semangatnya mungkin mereka masih mau coba untuk stock clearance. Stock clearance buat bulan Desember yang belum habis terjual," kata Ricky.

Terkait dengan perubahan perpajakan di 2025, menurut Ricky, saat ini para perusahaan otomotif sedang melihat-lihat ke kompetitor, siapa yang menaikkan harga.

"Kan sederhana, charge the customer atau absord. Naik sih pasti naik, PPN kan. Tapi, mau bagaimana pembagiannya? Mau setengah-setengah dengan konsumen atau konsumen dibebankan semua?" ujar Ricky.

"Atau diserap sama ATPM mungkin dalam bentuk diskon? Kan pasti ujung-ujungnya diskon ya, penjualan mobil. Menurut saya, Januari ini masih seperti itu. Tapi, di 1 Februari mungkin akan kelihatan siapa yang nge-charge," kata Ricky.