JAKARTA, KOMPAS.com - Teknik engine brake atau perlambatan laju kendaraan menggunakan putaran mesin sering dikaitkan dengan motor manual. Namun, bagaimana dengan motor matik? Apakah teknik ini bisa dilakukan dan efektif?
Menurut Purnomo, pemilik bengkel Tamaro Motor, teknik engine brake memang bisa dilakukan pada motor matik meskipun tidak seefektif pada motor manual. Namun, pengendara perlu memahami bahwa cara ini memiliki keterbatasan.
“Bisa saja, caranya gas dilepas perlahan tanpa menarik tuas rem. Saat gas dilepas, putaran mesin kan menurun dan sistem CVT akan menahan laju motor, tapi ya efeknya tepat, enggak sekuat motor manual,” ujar Purnomo kepada Kompas.com, Minggu (8/12/2024).
Meski bisa membantu mengurangi kecepatan, engine brake pada motor matik tidak bisa menggantikan fungsi rem sepenuhnya, terutama saat melewati turunan tajam.
Pada kondisi seperti itu, pengendara disarankan tetap menggunakan kombinasi rem depan dan belakang untuk menjaga keamanan.
“Kalau hanya mengandalkan engine brake, apalagi di turunan curam, laju motor bisa sulit dikontrol. Jadi, harus tetap pakai rem sebagai kontrol utama. Engine brake hanya berfungsi membantu agar rem tidak cepat panas atau aus,” kata dia.
Selain itu, Purnomo menambahkan bahwa teknik engine brake yang dilakukan terlalu sering pada motor matik bisa mempengaruhi keausan komponen CVT dalam jangka panjang.
Sebab, sistem transmisi otomatis ini tidak dirancang untuk menahan beban seperti pada motor manual yang memiliki gigi percepatan.
Untuk itu, Purnomo menyarankan pengendara motor matik agar menggunakan teknik engine brake hanya dalam kondisi tertentu, seperti saat ingin memperlambat motor di jalan datar atau turunan ringan. Selain itu, pastikan rutin memeriksa kondisi CVT untuk menghindari kerusakan dini.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/09/100200615/teknik-engine-brake-pada-motor-matik-seberapa-efektif-