JAKARTA, KOMPAS.com - Isu mobil rusak karena diisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax berawal dari daerah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun, ternyata setelah berjalan beberapa pekan, korbannya berasal dari berbagai SPBU.
Banyak yang menduga SPBU di daerah Cibinong tersebut yang bermasalah. Sehingga, kualitas Pertamax menjadi menurun hingga membuat filter bensin tersumbat. Bahkan, di beberapa kasus, pompa bahan bakarnya juga ikut rusak.
Eko Santoso, dari bengkel Eko Motor Care, yang berlokasi di daerah Krukut, Depok, Jawa Barat, mengatakan, banyak konsumennya yang juga mengalami kasus serupa. Gejala awalnya juga sama, yakni gas brebet, lalu tenaga hilang.
"Kita ada konsumen, pelat merah, dia kan selalu pakai Pertamax. Pom bensinnya itu ada di sebelah kantornya, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di Ampera, Kemang," ujar Eko, kepada Kompas.com, belum lama ini.
"Karena kerja sama dengan kantor tersebut, jadi isinya selalu di situ. Nah, langsung kena dua kendaraan tuh yang kita kuras tangkinya, padahal pakai Pertamax sejak awal," kata Eko.
Selain itu, sempat juga beredar kabar bahwa yang bermasalah hanya di pom bensin yang dikelola oleh pihak swasta saja. SPBU ini disebut juga dengan Dealer Owner Dealer Operate (DODO), yang memiliki kode 4 pada angka kedua kode SPBU, contoh 34.XXX.XX.
Sedangkan untuk SPBU yang sepenuhnya milik Pertamina, disebut dengan Corporate Owner Corporate Operate (COCO). SPBU ini menggunakan kode 1 pada angka kedua kode SPBU, contoh 31.XXX.XX.
"Katanya kan pom bensin swasta saja tuh. Tapi, saya tahu ada konsumen kita pakai (Toyota) Agya 2015, dia mengisi di pom bensin Lenteng Agung. Lalu, konsumen kita yang pulang dari Anyer, mengisi di pom bensin rest area di Cilegon, itu kan 31 juga," ujar Eko.
Menurut Eko, konsumennya yang bermasalah rata-rata saat mengisi Pertamax sampai penuh alias full tank. Sebab, saat tangki BBM dikuras, masih tersisa banyak Pertamax di tangki.
Hingga saat ini, baik dari pihak LAPI ITB maupun Pertamina masih melakukan investigasi terkait isu mobil rusak karena Pertamax.
"Masih kami investigasi, karena pada kasus ini tidak semua kendaraan terdampak, melainkan pada beberapa merek dan jenis kendaraan tertentu," ujar Heppy Wulansari, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/12/2024).
https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/04/151200015/pertamax-yang-diduga-bermasalah-berasal-dari-berbagai-spbu