TANGERANG, KOMPAS.com - Multi Purpose Vehicle (MPV) listrik BYD Denza D9 pertama kali tampil pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Sejak kemunculannya, kendaraan ini menjadi perbincangan hangat dan dinanti-nantikan oleh para pecinta otomotif di Tanah Air.
MPV pintu geser asal Tiongkok ini dikabarkan akan segera masuk ke pasar Indonesia. Hal ini semakin diperkuat dengan beberapa kali Denza D9 terlihat sedang menjalani uji jalan di sejumlah lokasi di Indonesia.
Namun, hingga kini, Luther T. Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, masih enggan memberikan detail mengenai waktu peluncuran Denza D9 di Indonesia. Meski demikian, ia mengisyaratkan bahwa kehadiran kendaraan ini tidak akan lama lagi.
“Tunggu ya, memang itu adalah salah satu yang kita harapkan juga. Untuk (Denza D9) bisa segera masuk ke Indonesia. Seperti teman-teman lihat di Hong Kong, di Thailand sudah masuk. Harusnya mungkin tidak akan lama lagi akan masuk ke Indonesia,” ujar Luther saat ditemui di ICE BSD, Jumat (23/11/2024).
Seperti diketahui, Denza sejatinya merupakan anak perusahaan atau sub-brand dari BYD Auto. Mobil ini cukup berbeda dari kendaraan lainnya yang sudah dipasarkan di Indonesia, sebab MPV mewah bertenaga listrik masih tergolong jarang di sini.
Secara dimensi, BYD Denza mirip Toyota Alphard atau Lexus LM 350 h yang memiliki panjang 5.250 mm, lebar 1.960 mm, dan tinggi 1.920 mm, serta jarak sumbu roda 3.110 mm.
Denza dibangun dengan e-platform andalan BYD yang terdiri dari susunan blade battery, dengan baterai berkapasitas 103 kWh. Dengan kapasitas tersebut, Denza D9 diklaim dapat menempuh jarak hingga 620 Km.
Tidak seperti mobil listrik lainnya yang hanya memiliki satu lubang pengecasan cepat atau fast charging port. Pada Denza D9, terdapat dua fast charging port.
Sehingga, waktu pengisian dayanya bisa sangat cepat, mampu dicas dengan maksimal kemampuan daya 160 kW. BYD mengklaim bahwa pengisian selama 15 menit, mobil listrik ini sudah bisa melaju hingga 230 Km.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/23/132200315/menanti-kehadiran-denza-d9-di-indonesia