TANGERANG, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) menunjukkan komitmen mencapai netralitas karbon. Salah satunya dengan menguji bioetanol 10 persen (E10) pada beberapa produknya.
Pengujian tersebut menggandeng Pertamina Patra Niaga dan Sera. Untuk diketahui, bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat diproduksi dari tumbuhan melalui proses fermentasi.
Saat ini, bioetanol yang dipasarkan adalah E5. Pertamina memasarkannya dengan nama Pertamax Green 95.
Wakil Presiden Direktur PT TAM Henry Tanoto mengatakan, kolaborasi ini untuk bagaimana masyarakat bisa memiliki mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan juga transisi ke energi terbarukan.
"Jadi, ini merupakan salah satu strategi Multi-pathway Toyota. Strategi tersebut bukan sekadar BEV, hybrid, atau plug-in hybrid, tapi juga menyangkut tentang biofuel," ujar Henry, kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Henry menambahkan, mekanisme pada kolaborasi ini adalah Toyota menyediakan 50 unit bervariasi, ada mobil konvensional, hybrid, dan plug-in hybrid.
Kemudian, Pertamina menyediakan bahan bakar E10. Sementara Sera sendiri sebagai pihak yang menggunakan mobil tersebut.
"Jadi, kita ingin tahu sebenarnya dampak dari etanol 10 persen ini terhadap kendaraan tersebut seperti apa, konsumsi bahan bakarnya seperti apa. Kemudian, kemampuan mesinnya Toyota seperti apa. Selain itu, tentu saja visibilitasnya sendiri untuk biaya dan lain-lain," ujar Henry.
Proses pengujiannya sendiri, lanjut Henry, akan dilakukan selama satu tahun di Jawa Timur.
"Jadi, ke depannya itu kita tidak hanya bicara tentang elektrifikasi saja. Tapi, sebenarnya banyak potensi dari biofuel sebagai alternatif untuk mencapai zero emission," kata Henry.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/22/152200415/toyota-kolaborasi-dengan-pertamina-dan-sera-uji-bioetanol-e10