JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor indonesia (Gaikindo) belum lama ini resmi merevisi target penjualan mobil nasional tahun 2024 dari yang sebelumnya 1,1 juta unit menjadi 850.000 unit.
Keputusan tersebut diambil seiring dengan kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat yang memang sedang melambat sejak memasuki semester II/2024 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, keputusan tersebut sudah realistis dan bisa dicapai jika dibandingkan target sebelumnya.
“Saya rasa itu angka realistis ya, jadi kalau kita lihat sampai bulan kemarin 630.000-an, kalau tambah tiga bulan kedepan 850.000 ada kemungkinan masih bakal terjadi. Lebih realistis yang bisa dicapai,” kata Billy di Palembang, Senin (4/11/2024).
Selain itu, pada 22 November 2024 mendatang juga akan kembali digelar pameran otomotif Jakarta Auto Week, yang diharapkan bisa mendongkrak penjualan kendaraan jelang akhir tahun.
“Tentunya ini menarik bisa dongkrak penjualan, yang meringankan konsumen bisa beli kendaraan. Namun, ini bukan jadi amunisi terakhir, karena kita juga masih ada waktu di Desember,” kata Billy.
Untuk diketahui sepanjang Januari-September 2024, penjualan mobil di Tanah Air secara wholesales sudah mencapai 633.218 unit. Sementara untuk penjualan ritel sebesar 657.223 unit.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menjelaskan, ada berbagai faktor yang menyebabkan melambatnya penjualan mobil. Dari melemahnya daya beli masyarakat, kenaikan suku bunga global, pendapatan per kapita masih rendah, dan lainnya.
Kukuh pun mengakui bahwa penjualan mobil memang masih terjebak di angka satu juta unit dan ia mengungkapkan pihaknya harus realistis dengan kondisi pasar mobil baru saat ini.
"Penjualan mobil baru memang masih stagnan 1 juta unit, salah satu faktor pemicunya adalah harga mobil baru tidak terjangkau oleh pendapatan per kapita masyarakat," ucap Kukuh.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/05/072200615/gaikindo-revisi-target-ke-850.000-unit-ini-kata-honda