KLATEN, KOMPAS.com - Sebagian besar konsumen di Tanah Air masih memanfaatkan bahan bakar minyak bersubsidi. Padahal, kualitasnya di bawah standar dari yang direkomendasikan pabrikan.
Dampaknya, tenaga mobil yang dihasilkan cenderung tidak optimal. Dengan kata lain, pengisian BBM kualitas rendah berdampak pada kemampuan mobil dalam melibas tanjakan.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan kebanyakan mesin modern membutuhkan bensin dengan kualitas minimal RON 92.
“Pabrikan mobil menyarankan bensin yang digunakan minimal Pertamax dan sejenisnya, nilai oktan pada bensin sudah disesuaikan dengan spesifikasi mesin yang dibuat, khususnya soal kompresi,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (1/10/2024).
Hardi mengatakan, dengan kualitas bahan bakar sesuai rekomendasi tersebut maka diharapkan tenaga yang dihasilkan menjadi optimal.
“Agar mencapai tenaga optimal, mesin mobil wajib dalam kondisi prima, dan memakai bensin yang sesuai, dengan demikian antara kompresi mesin dan jenis bensin sesuai, sehingga pembakaran sempurna tercipta,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, kompresi mesin tinggi dari pabrikan bertujuan mendongkrak tenaga, tapi bila tidak didukung dengan jenis BBM yang sesuai, maka hal itu tidak akan tercapai.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/02/121200515/apa-benar-mobil-wajib-isi-bbm-kualitas-tinggi-sebelum-diajak-nanjak-