KLATEN, KOMPAS.com - Diagnostic trouble code (DTC) merupakan kode yang muncul ketika konsumen melakukan pemindaian menggunakan alat diagnostik pada mobil. Kode tersebut disertai dengan keterangan yang merujuk pada masalahnya.
Namun, keterangan tersebut sebenarnya hanya sebagai petunjuk saja. Dengan kata lain, nama komponen yang disebut belum tentu sebagai sumber masalahnya.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan tak sedikit konsumen salah dalam memperkirakan masalah, sehingga harus mengeluarkan biaya lebih untuk mengganti onderdil tanpa menyelesaikan masalahnya.
“Jujur saja, mendeteksi kerusakan kelistrikan pada sistem mobil tidak mudah, sehingga kerap dijumpai konsumen mengganti banyak komponen, tapi ujung-ujungnya tidak selesai masalahnya,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (24/9/2024).
Hardi mengatakan, pemicu munculnya atau cek engine menyala karena electronic control unit (ECU) selaku otak pada sistem mobil, mendeteksi ada kejanggalan pada area tersebut.
“Kejanggalan ini bisa berupa angka tak wajar, terlalu rendah atau tinggi dengan kondisi mesin tertentu, ini berlaku pada tegangan sinyal, adapun nilai tegangan yang selalu tetap seperti power supply, bila angka-angka ini tak sesuai maka cek engine akan menyala,” ucap Hardi.
Sementara penyebab angka-angka tersebut tak sesuai, menurut Hardi, bukan hanya bisa disebabkan oleh perangkat atau sensor yang rusak, tapi juga bisa dipengaruhi oleh perangkat lain.
“Misal muncul DTC crankshaft position sensor (CKP), maka bisa saja sensornya rusak, tapi bisa juga karena pengaruh dari rusaknya atau masalah perangkat lain seperti sensor tekanan freon (RPS), kabelnya bermasalah, ECU rusak, dan banyak lagi,” ucap Hardi.
Maka dari itu, menurut Hardi, pentingnya suatu bengkel memberikan jaminan kepada konsumen bahwa bisa mengembalikan komponen yang diganti, bila ternyata tidak rusak atau karena kesalahan proses diagnosis.
“Tapi tak semua bengkel memberikan jaminan ini, biasanya sudah ada perjanjian antara konsumen dan pihak bengkel, tapi bila ada jaminan bisa mengembalikan onderdil yang tidak rusak, konsumen akan merasa lebih nyaman,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, untuk menentukan suatu komponen kelistrikan bermasalah memang tak mudah. Terkadang harus dilakukan uji coba dengan menggantinya dengan yang baru, atau dilakukan pengukuran lebih mendetail untuk hasil akurat.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/25/121200615/jangan-terkecoh-saat-indikator-lampu-cek-engine-mobil-menyala