Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Kecelakaan Beruntun akibat Sopir Truk Serangan Jantung

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun yang menimpa truk tangki dan sejumlah sepeda motor terjadi di Jalan Plumpang Semper, Jakarta Utara, Rabu (4/9/2024).

Kecelakaan itu bermula ketika truk tangki melaju dari arah Simpang Lima ke arah Plumpang. Namun, karena sopir truk mengalami serangan jantung, mobil tersebut menjadi tak terkendali dan menabrak sejumlah pengendara motor yang berada di depannya.

“Mobil langsung menabrak, ada beberapa motor yang terkena dan diseruduk sehingga terjadi kecelakaan beruntun,” ucap Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/9/2024).

Akibat kecelakaan itu, tiga orang meninggal dunia, sedangkan lima korban lainnya mengalami luka-luka.

Jusri Pulubuhu selaku Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, permasalahan serangan jantung adalah hal yang paling ditakuti karena pengemudi bisa hilang kesadaran dan sulit mengendalikan kendaraan yang sedang dikendarai.

“Sebenarnya tidak hanya itu serangan jantung saja, epilepsi juga merupakan penyakit mendadak yang bisa memicu kecelakaan lalu lintas,” ucap Jusri.

Menurut Jusri, hal seperti ini harus disertakan tindakan preventif dari masyarakat itu sendiri, masyarakat harus sadar untuk memastikan kesehatan mereka ketika mereka berkendara di ruang publik.

“Serangan jantung selalu konotasinya seseorang yang terkena jantung, tetapi ketika orang tersebut berkendara di ruang publik apalagi dengan kecepatan yang tinggi akibatnya bukan hanya satu orang yang mengalami peluang kematian,” kata Jusri.

Jusri juga menambahkan, harus ada kesadaran dari si pengemudi, mengingat belum ada undang-undang terkait hal ini. Minimal pengemudi melakukan pengecekan terkait kesehatan secara reguler.

“Kalau di luar negeri aturan akan hal ini sudah berlaku, pengendara baru boleh mengendarai mobil setelah dua tahun dibuat keterangan bebas epilepsi atau dinyatakan sembuh,” kata Jusri.

Selain itu, menurut Jusri, para pengemudi mobil juga harus memiliki rasa tanggung jawab ketika sedang berada di jalan.

“Bertanggung jawab bukan hanya memiliki (Surat Izin Mengemudi) SIM, tetapi harus memperhatikan kesehatan si pengemudi,” ujarnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/05/070200615/belajar-dari-kecelakaan-beruntun-akibat-sopir-truk-serangan-jantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke