JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun lalu Toyota terkena skandal usai Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) menemukan adanya penyimpangan dalam proses sertifikasi kendaraan yang dijual.
Saat itu beberapa proses sertifikasi kendaraan baru Toyota tidak sejalan dengan prosedur resmi yang disyaratkan oleh Jepang. Semuanya terungkap pada 2023 ketika beberapa model Daihatsu ditemukan dimodifikasi untuk hasil pengujian yang lebih baik.
Kini, Toyota telah menyerahkan laporan komprehensif tentang bagaimana perusahaan berencana untuk memperbaiki keadaan. Salah satunya yaitu dengan mempekerjakan eksekutif khusus untuk memantau jalannya produksi.
Chief Technology Officer Toyota dan Chief Quality Officer Global akan berbagi tugas sebagai orang-orang yang bertanggung jawab menjaga kualitas produk Toyota.
Secara khusus, para eksekutif ini akan mengambil keputusan selama pengembangan kendaraan dan mengambil keputusan akhir untuk sertifikasi.
Jalur komunikasi akan dibuka di semua tingkatan sehingga ada pemahaman yang lebih baik tentang apa yang perlu dilakukan.
Sebagai lini pertahanan kedua, akan ada Supervisor Hukum yang mengaudit proses dan melapor kepada Chief Risk Officer. Toyota juga menggunakan sejumlah peraturan dan metode baru, serta akuntabilitas tambahan selama proses sertifikasi.
Dalam pernyataannya, Toyota mengakui kegagalan manajemen di berbagai tingkatan dan berjanji untuk berbuat lebih baik.
“Melalui saran dari MLIT, Toyota menyadari bahwa manajemen tidak cukup terlibat dalam operasi sertifikasi, dan ada banyak hal yang perlu diperbaiki dalam landasan operasi sertifikasinya, seperti sistem manajemen data, penetapan peraturan yang lebih jelas dan prosedur,” kata Toyota dilansir dari Motor1, Minggu (11/8/2024).
"Toyota akan meninjau mekanisme dan sistem yang dirancang untuk menerapkan operasi sertifikasi yang tepat, menemukan sesuatu yang tidak normal, dan mengambil tindakan segera melalui upaya bersama antara manajemen dan pihak-pihak yang berada di lokasi,” katanya.
Seperti diketahui skandal tersebut awalnya dimulai ketidakcocokan setifikasi Daihatsu dan kemudian merembet ke Toyota. Termasuk model-model populer di Jepang seperti Yaris Cross, Corolla Axio, dan Corolla Fielder.
Akibatnya di Jepang beberapa model produksi dihentikan pada awal tahun, namun disebutkan akan kembali normal pada September mendatang.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/11/164100815/belajar-dari-skandal-daihatsu-toyota-pakai-aturan-dan-metode-baru