JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas saat ini baterai kendaran listrik terutama mobil listrik terbagi dua yaitu baterai Lithium Ferro-Phosphate (LFP) dan baterai NCM (Nickle, Cobalt, Manganese).
Kini mulai tersedia baterai baru yaitu baterai solid-state atau oksida solid-state. Baterai ini diklaim jauh lebih canggih dan punya performa di atas dua jenis baterai tersebut.
Dilansir dari Rideapart, pabrikan teknologi asal Korea Selatan, Samsung, memperkenalkan baterai solid-state di ajang SNE Battery Day Expo 2024 di Seoul.
Baterai solid-state disebut punya beberapa keunggulan, mulai dari lebih ringkas, ringan dan lebih aman. Kelemahannya ialah ongkos produksinya sangat tinggi sehingga baru cocok diaplikasi di mobil listrik premium.
Baterai solid-state disebut bisa membuat mobil melaju sejauh 600 mil atau setara 965 Km sekali pengisian daya.
Samsung mengatakan, baterai solid-state memiliki kepadatan energi sekitar 500 Watt per jam/kg, atau hampir dua kali lipat dari baterai yang ada saat ini dengan kapasitas yang sama.
Keunggulan lainnya paket baterai solid-state buatan Samsung dapat diisi daya dalam 9 menit dan memiliki masa pakai hingga 20 tahun.
Samsung sudah menguji sel-sel baterai ini selama enam bulan. Pabrikan juga menyebut sudah berkejasama dengan beberapa produsen mobil untuk memakai mobil ini di beberapa model di masa depan.
Lebih jauh Samsung sudah bekerjasama dengan Toyota. Raksasa asal Jepang itu akan memakai baterai Samsung untuk model mobil listrik mewah di bawah logo Lexus.
Samsung sebetulnya bukan pengembang baterai solid-state pertama. Sebelumnya LG dan juga produsen baterai kendaraan listrik terbesar di China, CATL, memperkenalkan baterai
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/07/154100215/samsung-bikin-baterai-buat-ev-bisa-tempuh-900-km-dan-ngecas-9-menit